Pendidikan mengubah kehidupan dan merupakan jantung dari misi UNESCO untuk membangun perdamaian, memberantas kemiskinan dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
Pendidikan adalah hak asasi manusia untuk semua kehidupan. Organisasi ini adalah satu-satunya badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan mandat mencakup semua aspek pendidikan.
UNESCO memberikan kepemimpinan global dan regional dalam pendidikan, memperkuat sistem pendidikan di seluruh dunia dan menanggapi tantangan global kontemporer melalui pendidikan dengan kesetaraan gender sebagai prinsip yang mendasarinya.
Pendidikan Karakter Menurut UNESCO
Berikut ini 4 pilar utama dalam penyelenggaraan pendidikan menurut UNESCO. Jika keempat pilar ini bisa terpenuhi, maka pendidikan bisa berjalan dengan maksimal.
1. Learning to be (belajar untuk menjadi)
Pendidikan karakter menurut UNESCO harus bisa mengembangkan peserta didik untuk menjadi pribadi yang utuh. Belajar menjadi pribadi yang berkembang secara optimal yang memiliki kesesuaian dan keseimbangan pada kepribadianya baik itu moral, intelektual, emosi, spiritual, maupun sosial.
Dalam pembelajaran, guru memiliki kewajiban untuk mengembangkan potensi peserta sesuai dengan bakat dan minatnya agar peserta didik tersebut dapat menentukan pilihan pribadi. Karena setiap individu unik dan memiliki kelebihan sendiri-sendiri.
Tentu saja tidak bisa disamakan satu sama lain.
Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar harus bisa memberikan fasilitas yang memadai kepada murid untuk berkembang. Sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Bukan mencetak individu-individu yang seragam
Learning to be (genlish.com)
2. Learning to know (belajar mengetahui)
Pendidikan karakter menurut UNESCO hakikatnya merupakan usaha untuk mencari agar mengetahui informasi yang dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan.
Seorang individu bisa belajar dari beragam fasilitas dan media. Sekolah dan guru memberikan arahan, bimbingan dan mendampingi muridmuridnya.
Untuk mengimplementasikan learning to know seorang pendidik harus mampu menempatkan dirinya sebagai fasilitator.
Learning to know (mjc.si)
3. Learning to live together (belajar hidup bersama)
Pendidikan karakter menurut UNESCO pada pilar keempat ini menyangkut kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima.
Di dalam menempuh pendidikan peserta didik harus memahami tentang perbedaan dan bisa beradaptasi dengan baik. Tidak hanya dengan manusia lain tapi juga semesta alam.
Dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai hasil dari proses pendidikan, dapat dijadikan sebagai bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan individu tersebut berada.
Individu itu juga bisa hidup dengan baik bersama kelompok.
Hidup bersama (guideposts.org)
4. Learning to do (belajar mengerjakan sesuatu)
Pendidikan karakter menurut UNESCO ini erat sekali kaitannya dengan bakat, minat, perkembangan fisik, kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya. Individu belajar mengerjakan sesuatu berdasarkan kemampuan, minat dan bakatnya.
Peserta didik bisa menggunakan pengetahuan yang didapatkan untuk menghasilkan sebuah karya. Tidak hanya belajar dan memahami materi saja. tapi juga tahu bagaimana mengimplementasikan dan memanfaatkannya dalam kehidupan.