Kalau cerita seram Indonesia terbaru yang kemarin menceritakan tentang penemuan tali yang mirip dengan kain kafan, kayaknya kali ini bakalan apa lagi ya kejanggalan yang ditemukan?
Cerita Seram Indonesia Terbaru: Misteri Bau Kentang Part 1
Aji dan Andra yang melihat hal itu saling bertatap muka, mereka heran mengapa ada tali kafan di kebun seperti ini.
"Ya ampun apa itu dra?" Tanya aji yang juga kaget melihatnya.
"Waduh aku juga tidak tahu dra, pernah ada kejadian apapun itu juga aku tidak pernah dengar" jawab aji.
Mereka berdua sepakat untuk mencoba menggali tanah tersebut, dengan penuh harap apa yang mereka pikirkan tidak terjadi.
Ilustrasi (Okezone Lifestyle)
Tanah sudah terbuka cukup dalam namun apa yang dicari oleh aji dan andra tidak juga ketemu, kini mereka hanya menebak nebak kenapa ada tali kafan di kebun ini.
"Sudah ji kita bakar aja kain itu" saran andra kepada aji.
"Wah dra jangan sembarangan, masalahnya kita tidak tahu maksud dari ini semua. Mungkin ada sesuatu yang disembunyikan di villa ini dan alasan kenapa tali kafan ini dikubur disekitar villa" jawab aji.
"Iya terus kamu tau apa maksudnya?" Tanya andra yang sedikit kesal. Aji tidak dapat menjawabnya, dia pun sedang mencerna apa maksud dari ini semua.
"Sudah sini, biar aku bakar" ucap andra sembari merebut tali kafan yang dipegang aji
Melihat hal itu, aji tampak diam saja, dia pun tidak berusaha merebut kembali.
Andra menuju ke dalam villa dan meminjam korek api kepunyaan kinan, entah mengapa andra terlihat sangat bersemangat untuk membakarnya.
Yuni yang melihat andra tergesa gesa dan memegang tali tersebut bertanya
"Dra megang apa kamu? Kok kaya buru buru begitu?" Tanya yuni yang penasaran
Namun andra tidak menjawab pertanyaan yuni, dia hanya menoleh dan melewatinya begitu saja.
Setelah mendapatkan korek api, andra kembali menuju kebun di halaman depan namun melihat ada aji disitu dia mengalihkan jalannya ke arah belakang villa.
Saat sudah menemukan tempat yang cocok, andra langsung membakarnya. Kembali, satu kesalahan telah terjadi tanpa, minimnya pengetahuan dan terlalu besarnya ego dapat berakibat fatal dan merugikan semuanya.
Andra melihat tali kafan tersebut terbakar dan muncul aroma kentang yang berasal dari tali kafan tersebut. "Loh kok kenapa bau kentang?" Gumam andra dalam hati
Namun seakan andra tetap tidak perduli, dia berpikir mungkin hanya perasaannya saja kalau bau tersebut berasal dari tali kafan itu.
Matahari perlahan tenggelam, cahayanya semakin meredup dan berganti dengan gelap.
Aji masih berada dihalaman depan, dia baru saja selesai merapihkan kebun dihalaman tersebut.
Karena lelah, dia duduk disekitar bukit, terlihat pemandangan kota dari arah villa.
Satu persatu cahaya rumah menyala, terlihat seperti kelipan cahaya bintang yang menghiasi langit saat malam.
"Ternyata indah sekali pemandangan dari sini" gumam aji
Disaat aji sedang menikmati pemandang tersebut, dia dikagetkan dengan kedatangan yuni yang secara tiba tiba dari belakang.
"Heii.. sendirian aja kamu disini" ucap yuni sembari menepuk pundak aji.
"Ah kamu tuh yun bikin kaget aja, liat deh bagus ya pemandangannya" ucap aji sembari menunjuk ke arah kota
"Iya ji, bagus banget ya. Kenapa tidak dari dulu aja ya kita kesini.." keluh yuni kepada Aji.
Yuni diam diam menyukai aji, namun saat ini dia mencoba membuang itu.
Malam itu yuni merasa senang sekali karena dapat berduaan dengan aji melihat pemandangan kota, angin sejuk berhembus seakan melengkapi momen berdua bersama aji.
Perlahan kepala yuni mendekat ke pundak aji, tak ada rasa risih dari aji melihat hal itu.
Namun tiba tiba yuni mencium bau yang sangat asing, bau tersebut sangat menyengat di hidungnya.
Yuni pun langsung mengangkat kepalanya dan bertanya kepada aji.
"Aji.. kamu nyium kan?" Tanya yuni yang penasaran. "Hah.. nyium apa yun maksud kamu?" Jawab aji.
"Masa kamu tidak peka sih, ini baunya seperti bau kentang ji" balas yuni.
Aji mencoba memfokuskan indra penciumannya dan benar saja terhitup bau kentang yang sangat menyengat.
"Aji... kok aku tiba tiba merinding ya?" Ucap yuni yang mulai ketakutan.
Mendengar hal itu aji hanya diam saja, dia pun mulai merasakan seperti ada sesuatu yang mendekat.
Aji tahu ini adalah makhluk halus, sesuatu yang tidak aji harapkan. "Yun masuk yuk ah, aku mau mandi nih gerah badanku" ajak aji
"Iya ayuk, perasaanku juga sudah mulai tidak enak disini ji" jawab yuni yang merindingnya semakin menjadi.
Sebenarnya ini hanyalah alasan aji kepada yuni, dia khawatir kalau nanti ada yang muncul secara tiba tiba didepan mereka.
Maksud aji ini baik, dia tidak ingin teman temannya takut akibat melihat makhluk halus di villa tersebut.
Apalagi yuni, dia memiliki rasa takut yang luar biasa, inilah yang aji jaga jangan sampai yuni melihat hal yang aneh aneh.
Malam itu di isi dengan kegiatan yang biasa saja, mungkin karena semuanya kelelahan setelah membersihkan villa dari siang hari.
Mereka hanya berkumpul di ruang tv sembari mengobrol dan bercanda satu sama lain.
"Kalian tidak ada yang lapar?" Ucap septi tiba tiba
Mendengar itu, yang lain langsung bersahutan bilang lapar. Septi langsung dapur untuk membuatkan makanan untuk dimakan bersama sama.
"Loh yun kok kamu disini? Bantu septi sana di dapur" ucap andra yang melihat yuni sedang asik memainkan handphonenya.
"Hih... iya iya, ganggu aja kamu tuh" balas yuni dan bangkit menuju dapur dengan eskpresi cemberutnya.
Sembari menunggu makanan datang, kinan mengambil gitar yang dia bawa di kamarnya lalu bernyanyi bersama di ruang tv.
Saat sedang asik bernyanyi, kinan mencium aroma bau kentang, bau yang sama seperti aji dan andra cium sore tadi.
"Yuuunn, seeppp... kalian masak apasih baunya sampai kesini" teriak kinan.
Mendengar kinan berteriak seperti itu, aji dan andra langsung menoleh secara bersamaan ke arah kinan.
"Kamu nyium apa kin?" Tanya aji yang penasaran
"Hah?! Emang kamu tidak mencium baunya ji?" Jawab kinan yang heran.
"Enggak, bau apaan sih?" Tanya aji yang makin penasaran, namun dalam hatinya aji berharap bukan bau yang sama seperti yang dia cium di halaman depan tadi.
"Bau kentang ji.." jawab kinan.
Aji dibuat terheran heran karena dia pun tidak mencium bau tersebut lalu dia menoleh ke arah andra dan bertanya kepadanya.
"Dra...kamu cium baunya?" Tanya aji
"Hah...ee...nggak...ji" jawab andra yang terlihat grogi.
Mendengar jawaban andra seperti itu, muncul rasa penasaran dari aji, dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh andra.
"Dra...kamu kenapa?" Tanya aji
"Gapapa kok ji..." jawab andra sembari memalingkan wajahnya dari aji.
Melihat aji yang memaksa andra untuk jujur, kinan pun ikut memaksa andra, dia ikut penasaran ada apa sebenarnya hingga aji seperti itu kepada andra
"Udah dra, jujur saja. Kami rahasiakan kok" ucap kinan sembari menaruh gitar yang dipegangnya.
Kinan dan aji sudah mulai tampak serius, andra hanya dapat tertunduk, dia seperti ragu ingin mengatakannya atau tidak.
"Eh...baunya ilang kok ya" ucap kinan tiba tiba
"Hah? Bau apasih?" Yuni memotong pembicaraan kinan.
Aji langsung mengambil alih keadaan disana, dia langsung mengalihkan dengan mengajak semuanya untuk makan.
Andra merasa sedikit tenang, dia merasa beruntung dengan kedatangan yuni yang secara tiba-tiba.
"Kalau pembicaraan tadi diteruskan, bisa berabe nanti yang cewe-cewe ketakutan" gumam aji dalam hatinya
"Ayo dimakan, andra ayo makan, jangan grogi gitu ah santai aja" ucap septi yang sepertinya mengerti keadaan andra saat itu
"Hih apasih kalian ini, ngomongin apasih? Septi, maksudnya andra grogi kenapa sih?" Tanya yuni dengan polosnya
"Ah gapapa yun, udah ah ayo makan nanti keburu dingin tidak enak lagi" jawab septi sembari mengambil makanan didepannya.
Aji dan andra hanya bisa terdiam, ada rasa penasaran besar dalam pikiran aji kepada andra, pasti dia menyembunyikan sesuatu.
Tiba tiba terlintas dipikiran aji tentang kejadian sore tadi.
"Tali kafan, iya pasti ini ada hubungannya dengan itu" ucap aji dalam hatinya.
Setelah semua makan habis, indra berinisiatif untuk mencuci piring bekas makanan, andra terkesan seperti menghindar dari sana.
Aji merasa aneh, tidak seperti biasanya andra punya kemauan untuk mencuci piring.
"Ayo aku bantu dra" ucap aji.
Mendengar kata kata itu, andra hanya bisa diam tanpa menjawab sama sekali.
Septi melihat ekspresi aji dan andra yang terlihat aneh, dia tau dan juga merasakan apa yang sebenarnya terjadi di villa tersebut.
Dengan suara berbisik agar yang lain tidak mendengar, aji memaksa andra untuk cerita apa yang sebenarnya terjadi.
Namun andra tetap diam, dia tetap merahasiakan apa yang dia alami sore tadi.
"Yaudah kalo kamu tidak mau jawab dra, kalau ada apa apa disini kamu yang akan bertanggung jawab" ucap aji yang kesal kepada andra
"Nanti ada saatnya aku akan cerita ji" balas andra secara tiba tiba.
"Hayooo ketawan bisik bisik ya kalian !!" Secara tiba tiba septi mengagetkan aji dan andra.
"Aduh sep jangan kaya gitu deh" protes aji ke septi.
"Iya iya maaf...aku tau kalian lg ngomongin sesuatu kan?" Ucap septi.
"Hah...enggak kok, kata siapa?" Balas andra
"Halah kalian itu jangan rahasia rahasiaan deh sama aku, bau kentang kan?!!!" Ucap septi dengan suara yang sedikit keras.
"Heehh...ssstt pelan pelan sep, nanti yang lain denger!!" Ucap aji yang terlihat sedikit panik.
Septi pun menyarankan untuk tidak membicarakannya karena septi khawatir makhluk tersebut datang.
Aji dan andra pun menuruti, mereka berdua langsung bergegas kembali ke kamarnya masing.
Malam ini hampir semuanya tidak ingin tidur larut, kecuali kinan yang belum merasa ngantuk sedikitpun dan dia tetap berada di ruang tv bermain gitar dan menonton acara bola.
Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 malam dan kinan pun masih asik disana. Suara binatang malam menghiasi heningnya suasana, walaupun kinan menonton bola dia sama sekali tidak berteriak.
Dia tidak mau mengganggu waktu istirahat teman temannya yang sedang tertidur. Saat sedang asik menonton, kembali bau kentang terhirup oleh indra penciumannya kinan.
Kali ini kinan penasaran darimana bau tersebut berasal, dia bangkit dari sofa dan berjalan mengelilingi semua sudut mencari asal bau tersebut.
Dari kamar mandi sampai teras belakang kinan hampiri namun tidak juga menemukannya, terbesit di pikirannya bagian yang belum dia periksa yaitu kamar teman temannya.
Kinan bergegas menuju kesana, makin dekat bau kentang tersebut makin kuat. Awalnya kinan membuka kamar aji, dia melihat ke dalam dan tidak menemukan apapun, dia juga melihat aji sudah tidur terlelap dikasurnya.
Perlahan dia tutup pintunya agar tidak membuat aji terbangun. Kinan beralih ke arah kamar andra yang berada di dekat pintu masuk villa, disinilah kinan mencium aroma bau kentang makin kuat. Cerita seram Indonesia terbaru ini makin ngeri aja....
Perasaan kinan pun semakin kacau, dia ragu apakah harus melihatnya atau tidak.
Dia diam sejenak, mencoba meyakinkan dirinya dan asal bau tersebut apakah benar berasal dari kamar andra atau bukan.
Setelah yakin, kinan dengan sangat perlahan membuka pintu kamar andra. Jantungnya berdetak kencang, harap harap cemas melanda perasaannya.
Saat pintu sudah terbuka cukup lebar, kinan melihat kamar andra yang gelap dihiasi oleh cahaya bulan melewati jendela kamar.
Posisi kasur andra yang berada dibelakang pintu membuat kinan harus lebih memasukkan kepalanya ke dalam kamar.
Saat itu juga dengan jelas kinan melihat sosok yang sangat mengerikan, sosok yang sangat tidak dia harapkan.
Sesosok pocong sedang berdiri diatas tubuh andra, sosok tersebut seperti sedang memperhatikan andra yang tertidur lelap.
Kinan dengan sangat jelas melihat wajah dari sosok itu yang hitam dan hancur, terdapat 1 bola matanya yang menggantung dan dibagian mata satunya terlihat bolong.
Dengan jarak yang sangat dekat tersebut membuat kinan tidak kuat dan pingsan saat itu juga.
Jam menunjukkan pukul 03.00 pagi, kinan terbangun dari pingsannya dengan kondisi baju yang basah akibat dari keringat. Dia tersadar namun dalam keadaan yang sedikit pusing di kepalanya.
Setelah kesadarannya terkumpul, dia ingat apa yang membuatnya pingsan saat itu lalu bergegas menuju kamarnya meninggalkan kamar andra dalam keadaan pintu terbuka.
Kinan merasa gemetar, itu adalah pertama kalinya melihat sosok makhluk halus selama hidupnya.
Selama berada dikamar, kinan tidak dapat tidur. Pikirannya masih terus terbayang oleh sosok yang tadi dia lihat, dia ingin menuju kamar aji namun ada sedikit rasa tidak enak apabila membangunkan temannya itu.
Dia mencoba menahan rasa takutnya namun akhirnya kalah, tidak perduli aji bangun atau tidak, dia langsung bergegas menuju kamar aji.
Dia masuk dan langsung merebahkan dirinya disamping tubuh aji.
Namun tetap saja dia kesulitan untuk memejamkan matanya, badannya yang selalu bergerak ke kanan dan kekiri membuat aji merasa risih dan terbangun.
"Siapa sih ini, ganggu orang tidur aja" keluh aji yang merasa terganggu.
"Ini aku ji, numpang ya malam ini" jawab kinan yang sedang ketakutan.
"Ya ampun kin, emang kenapa dikamar kamu?" Tanya aji yang sedikit kesal.
"Tidak apa apa ji, maaf ya jadi ganggu tidurnya" ucap kinan yang merasa tidak enak dengan aji.
"Yaudah tidur, jangan ganggu" perintah aji kepada kinan.
Aji kembali tidur terlelap, namun kinan tetap saja tidak dapat memejamkan matanya.
Dia sudah membaca doa namun hasilnya tetap nihil, bayangan pocong tersebut tidak dapat dia singkirkan.
Kinan terdiam, kali ini pikirannya kosong. Dia tidak tahu harus bagaimana dan kembali dengan tiba tiba bau yang kinan takuti menyeruak di dalam kamar aji.
Kinan sudah paham, ini adalah pertanda ada sesuatu yang akan datang.
Dia menarik selimut dan menutupi seluruh badannya, badannya gemetar sangat hebat dan keringat pun kembali membasahi bajunya.
Aji yang berada disisi kanan kasur masih terlihat terlelap.
Sekuat tenaga kinan membaca doanya, perlahan bau kentang itupun menghilang.
Dia merasa cukup tenang sekarang, dalam pikirnya apabila bau tersebut hilang berarti sosok tersebut telah pergi.
Perlahan kinan membuka selimut yang menutupi wajahnya, terlihat atap kamar yang sedikit rusak akibat rembasan air hujan.
Perasaannya sedikit lega, dia membalikkan badannya ke arah kiri dan ternyata kinan melihat sosok tersebut.
Berada di sudut kamar aji, entah mengapa kali ini dia dapat berteriak dengan sangat kencang hingga membangunkan aji yang berada disampingnya. Waduh gimana nasib mereka di cerita seram Indonesia terbaru ini ya, lanjut baca yuk.
Aji yang kaget dengan teriakan kinan langsung membuka matanya dan menoleh ke arah kinan
"Kinan... kamu kenapa?! Kinan..." aji mencoba bertanya kepada kinan yang sedang ketakutan.
Aji melihat kinan dalam keadaan menangis dan tatapan matanya pun kosong, dia mencoba menyadarkannnya namun tidak ada respon dari kinan.
Tidak lama andra dan yang lainnya menuju kamar aji, mereka semua ikut terbangun akibat suara teriakan kinan.
"Aji, kinan kenapa?!" Tanya septi yang penasaran
"Aku tidak tahu sep, dia tiba tiba saja teriak sampai aku terbangun" ucap aji yang mulai khawatir.
Yuni yang melihat kinan seperti itu langsung meneteskan air mata, dia tidak tega melihat kinan yang menangis dengan mata yang terbuka.
"Aji...tolongin kinan ji" pinta yuni yang mendekat ke tubuh kinan.
"Ya aku tidak tahu harus bagaimana yun" jawab aji.
"Kinan...kinaaaannn...sadar kinaann..." yuni mencoba menyadarkannya dengan menggoyang goyangkan tubuh kinan.
Namun tetap saja nihil, kinan tetap saja tidak merespon.
Ilustrasi (riauaktual.com)
Suasana semakin panik, septi yang dapat merasakan aura pun tidak dapat berbuat apa apa.
Septi merasakan ada aura negatif disekitar kamar namun tidak dapat menentukan letak persisnya, tetapi perasaannya selalu menuju ke atas tubuh kinan.
Yuni makin memperkeruh keadaan, secara tiba tiba dia terjatuh di lantai. Andra langsung mengangkat tubuh yuni dan membawa ke kamarnya, sementara septi menemani yuni dan mencoba membuatnya sadar kembali.
Keadaan kinan perlahan membaik, dia sudah mulai berkedip dan tangisannya pun ikut terhenti.
Aji mengambil air putih didapur untuk kinan agar dapat tenang kembali.
"Kin minum dulu ya, biar kamu agak sedikit tenang" ucap aji.
Kinan tidak menjawab satu patah kata, dia menuruti apa yang di pinta oleh aji
Sementara itu andra kembali ke kamar aji untuk melihat kondisi kinan.
"Gimana ji, sudah agak tenang si kinan?" Tanya andra.
"Sudah dra".
Waduh cerita seram Indonesia terbaru ini makin keruh aja coba, ada-ada kejadian janggal yang gabisa dinalar, kira-kira gimana nasib mereka ya? Penasaran? Baca part selanjutnya: Part 3
Ilustrasi (Riau24.com)