Cerita Seram Indonesia Terbaru: Misteri Bau Kentang~

Pernah saat malam kamu tiba-tiba mencium bau aroma kentang? Pasalnya ada cerita seram Indonesia terbaru nya lho gengs, simak yuk~

Sampai saat ini kita masih menerka-nerka kira-kira fenomena bau kentang itu ada apa ya, tapi kok bulu kuduk juga berdiri, apakah ada sesuatu yang tak kasat matanya?

Ini emang jadi cerita seram Indonesia terbaru yang gaboleh dilewatin gengs, kalian kudu tahu juga, dan ini adalah cerita dari akun Twitter @ryannuurfajry gengs, langsung aja kita baca skuy~

Cerita Seram Indonesia Terbaru: Misteri Bau Kentang

Sebuah kisah yang di alami oleh aji dan teman temannya saat berlibur ke suatu villa di daerah dekat dengan ibukota.

Tanpa mereka sadari, ada hal yang membuat makhluk disekitar marah hingga mengganggu tanpa henti.

Inilah kisah cerita seram Indonesia terbaru..

"Ah bosan sekali rasanya libur gini gini aja" gumam aji di teras depan rumahnya

Sudah seminggu kampus libur panjang, kebanyakan orang pasti senang karena dapat beristirahat dan berkumpul dengan keluarganya dirumah.

Namun tidak dengan aji, dia sangat benci dengan hari libur karena tidak ada kegiatan dirumah hingga membuatnya bosan. Aji adalah tipe orang yang paling aktif, dia tidak suka hanya berdiam diri dirumah.

Baginya, melakukan kegiatan diluar lebih menyenangkan karena dapat bertemu dengan teman temannya dan bermain bersama. Mungkin karena aji yang tidak begitu dekat dengan kedua orang tuanya hingga dia menjadi merasa tidak betah.

Aji mengambil handphone dikamarnya lalu kembali duduk diteras depan, dia membuka grup whats*pp dan membaca pesan pesan yang dikirim oleh teman temannya.

Sepintas aji ingat kalau pamannya mempunyai sebuah villa di daerah dekat ibukota

"Teman teman, ada yang mau ikut ke villa pamanku tidak?" Aji mengirim pesan ke grup whats*pp

Tak butuh lama ajakan aji di balas oleh teman temannya, mungkin mereka pun merasakan hal yang sama seperti aji yang bosan berada dirumah.

Akhirnya mereka semua pun setuju dan mempersiapkan barang barang yang dibutuhkan untuk disana dan sepakat untuk berangkat esok hari.

Mereka tidak tahu hal apa yang akan mereka alami, sesuatu yang mengerikan menanti.

Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi, aji masih sibuk menyiapkan bajunya.

Sesuai kesepakatan, harusnya pukul 08.00 sudah berkumpul di tempat yang ditentukan. Handphone aji sudah ramai dengan notifikasi pesan dan telepon masuk, tapi aji hiraukan.

"Ini aku otw" ucap aji mengangkat telephone dari salah satu temannya.

"Kamu itu janjinya jam berapa kita kumpul tapi baru jalan ji, kita sudah disini semua" balas temannya

"Iya maaf, tadi aku kesiangan" jawab aji

Setelah berpamitan dengan orang tuanya, dengan tergesa gesa aji mengeluarkan mobilnya dan langsung menuju tempat kumpul.

"Ah pasti kena omel lagi aku sampai disana" ucap aji dalam hatinya

Jarak rumah aji menuju titik kumpul memakan waktu 30 menit, akhirnya aji sampai. Aji melihat wajah teman temannya seperti kesal, mungkin karena menunggu aji terlalu lama.

"Maaf ya teman teman aku telat" ucap aji

"Yaudah ayo kita langsung jalan saja" balas salah satu temannya

Sebelum berangkat, aji melihat siapa saja yang ikut. Cerita seram Indonesia terbaru baru dimulai~

"Andra, kinan, yuni dan septi. Loh kurang satu ini" gumam aji dalam hatinya

"Yun, melisa tidak jadi ikut?" Tanya aji

"Tidak ji, dia harus keluar kota bersama keluarganya" jawab yuni

Tanpa kehadiran melisa, mereka terhitung menjadi ganjil. Tiba tiba perasaan aji menjadi tidak enak, seperti ada sesuatu yang mengganjal namun aji hiraukan.

"Yaudah ayo berangkat" ajak aji kepada teman temannya

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh, sampailah aji dan teman temannya di villa tersebut.

Ini adalah kunjungan ketiga aji ke sini dan villa pamannya tersebut tidak disewakan untuk umum, hanya untuk acara keluarga saja.

Aji membuka gerbang depan, terlihat banyak daun yang berserakan ditanah. 

Sebelumnya villa ini ada penjaganya namun 2 bulan lalu mengundurkan diri dan hingga saat ini pamannya belum mendapatkan penggantinya.

Setelah gerbang terbuka, aji dan temannya memasukkan mobil menuju halaman depan villa.

"Aji, ini tidak ada yang menjaga villanya?" Tanya yuni yang terlihat seperti ketakutan

"Kata pamanku sih tidak ada yun, sudah mengundurkan diri" jawab aji

Ternyata tidak yuni saja yang merasakan hal tersebut, namun septi juga.

Septi dan aji sama sama mempunyai kepekaan akan kehadiran makhluk halus, hanya saja mereka berdua tidak dapat melihatnya.

"Sudah tidak perlu khawatir yun, aman kok disini" ucap septi yang mencoba menenangkan yuni

Disisi lain, septi merasakan ada aura mistis yang cukup kuat. Mungkin terbentuk akibat tidak ada yang menghuni villa ini di waktu yang cukup lama.

"Teman teman, sebelum nanti masuk kita bereskan barang dan bersihkan halaman depan ya agar nanti kita bisa kumpul disini" ucap aji

"Oke ji, hitung hitung kita sudah menginap gratis disini jadi sekalian aja" ucap andra

Villa kepunyaan paman aji ini cukup besar dengan desain seperti rumah jaman dahulu, banyak ornamen ornamen yang terbuat dari kayu juga.

Halaman depan yang luas dan ada beberapa kebun kecil yang sudah tidak terawat menambah kesan villa ini seram.

Setelah memasukkan barang barang ke dalam villa, aji membagi kamar untuk masing masing.

Sebenarnya di villa ini ada 6 kamar, namun karena yuni tidak berani tidur sendiri dia meminta septi untuk sekamar dengannya.

Sementara aji, andra dan kinan menempati kamar sendiri, padahal kinan termasuk penakut namun sebagai laki laki dia malu untuk mengatakannya dan juga tidak ingin terlihat penakut didepan septi, wanita yang dia sukai sejak lama.

"Teman teman, setelah ini kita kumpul di depan ya untuk bersih bersih. Nanti aku ambilkan alat alatnya di gudang belakang" ucap aji

"Kamu berani sendiri ji?" Tanya kinan yang penasaran

"Berani, memangnya kamu hahaha.." jawab aji sembari meledek kinan

Disaat yang lain membereskan kamarnya masing masing, aji berjalan sendirian ke arah belakang villa.

Gudang yang biasa untuk menaruh alat alat dan barang tidak terpakai memang sengaja dibuat terpisah sendiri oleh pamannya.

Disaat berjalan menuju gudang, aji melihat sekitar villa yang sangat berantakan. Banyak sampah yang berserakan dan daun daun yang sudah mengering juga, sampai terlihat ada bangkai binatang yang sudah tinggal tulang saja.

Ilustrasi (Remaja Islam)

"Sayang sekali villa paman ini tidak ada yang mengurus, padahal kalau di sewakan lumayan uangnya kan" gumam aji dalam hatinya

Sesampainya didepan gudang, aji tiba tiba berhenti dan terdiam sejenak. Dia mendengar ada suara benda jatuh dari dalam gudang, hal ini membuat aji ragu untuk membuka pintunya.

Sejenak aji menenangkan dirinya dan berpikir positif, aji membaca baca doa dalam hati nya semoga saja apa yang tadi dia dengar hanya perasaannya saja.

Setelah cukup tenang, aji membuka gembok yang terlihat sudah berkarat. Pintu gudangnya pun terlihat sudah sangat tidak layak, ada beberapa bagian bawahnya yang rusak seperti habis di makan rayap.

Saat pintu terbuka, suasana gelap menyambut penglihatannya. Aji mencari saklar lampu gudang tersebut namun ternyata lampunya sudah mati, karena dia tidak membawa senter atau korek api akhirnya dia terpaksa kembali ke dalam villa untuk mengambil senter.

Aji sengaja membuka pintu gudang tersebut saat ditinggalkan karena ada bau menyengat dari arah dalam gudang. Ini baru cerita seram Indonesia terbaru~

Saat sudah berada di dalam villa, aji melihat andra berada di ruang tengah yaitu ruang tv sedang bersantai di atas sofa.

"Dra kamu udah beres beres kamarnya?" Tanya aji ke andra

"Sudah ji, aku kan bawa baju sedikit" jawab andra

"Ooh yaudah, bantu aku cari senter dra karena gudang belakang lampunya mati dan gelap" pinta aji

"Loh memang tidak ada jendelanya digudang itu ji?" Tanya andra yang penasaran

"Tidak ada, itu tempat full kayu semua dra jadi tidak ada cahaya yang masuk ke dalam" jawab aji

"Yaudah deh aku bantu cari" jawab andra dengan sedikit malas

Aji dan andra mencari disetiap lemari yang berada di villa tersebut namun tidak ketemu, sepertinya paman aji tidak menyimpan senter di villa tersebut.

Aji ingat ada pondokan kecil di dekat pintu gerbang, pondokan itu adalah tempat penjaga villa ini.

"Dra coba kamu cari di dapur ya, aku cari di pondokan yang disamping gerbang itu" ucap aji

"Oo oke deh ji" jawab andra

Aji menuju pondokan kecil tersebut, kembali yang terlihat kesan kumuh dan beberapa daun menutupi teras depannya.

Aji tidak melihat gembok di pintunya, kuncinya pun aji tidak tahu. Dia coba buka pintu tersebut dan ternyata memang tidak terkunci sama sekali.

Saat pintu terbuka lebar, aji dikagetkan oleh tikus yang tiba tiba saja berlari ke arah keluar dari dalam.

Karena hal ini saja membuat jantung aji berdetak cukup kencang. Aji mencari saklar lampu pondok tersebut dan untung saja dapat menyala, terlihat debu mengisi ruang pondok. 

Bangku dan meja makan tertutupi oleh plastik, sepertinya penjaga sebelumnya sengaja menutupinya agar tidak kotor.

Ditempat ini, kembali terjadi sesuatu yang membuat jantung aji berdetak kencang, gelas yang berada di atas lemari bergeser, aji tidak melihat namun suara pergeseran itu terdengar cukup jelas olehnya.

"Astaga ini masih siang, kenapa sudah mengganggu? Ah mungkin perasaan saya saja" gumam aji dalam hatinya

Dia kembali membaca doa lalu melanjutkan mencari senter disetiap lemari, beruntung aji menemukannya.

Setelah mendapatkan senternya, tanpa pikir panjang aji langsung menuju pintu keluar. Namun disaat berjalan, ada sesuatu yang membuat aji kembali terhenti, dia melihat sebuah foto yang terpajang di tembok pondok tersebut.

"Foto siapa ini ya? Oh mungkin penjaga sebelumnya" gumam aji

Di foto tersebut ada seorang laki laki tersenyum sedang berdiri di depan villa ini, aji mendekatkan wajahnya ke foto tersebut karena ada hal aneh dari arah dalam villa.

Dari jendela sebelah kanan seperti ada sesuatu yang mengintip dan terlihat samar seperti membentuk sebuah mata yang berwarna merah, seketika aji merasa merinding melihatnya.

"Ah mungkin kotoran yang ada dijendela" pikir aji.

Karena tidak ingin berpikir yang macam macam, aji langsung keluar dan meninggalkan pondok tersebut lalu menuju langsung ke gudang belakang villa.

Sesampainya disana aji kembali terheran heran karena pintu gudang saat dia meninggalkannya dalam keadaan terbuka.

Namun sekarang dalam keadaan tertutup rapat, lebih herannya lagi pintu tersebut kembali terkunci dengan gembok.

Sekali lagi aji tidak ingin memikirkannya, mungkin saja salah satu temannya yang mengunci gudang tersebut.

Siang ini terik matahari sangat menyengat sekali, daerah yang terkenal akan udaranya yang sejuk seperti hilang begitu saja.

Alat alat yang akan dipakai untuk membersihkan villa sudah terkumpul dihalaman.

"Ayo semuanya kumpul di depan, alatnya udah aku bawa" teriak aji kepada teman temannya

Terlihat ekpresi rasa malas dari wajah mereka, mungkin karena rasa lelah setelah perjalanan pagi tadi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, keadaan dalam villa sedikit demi sedikit terlihat bersih kembali.

Aji dan andra berinisiatif untuk membersihkan halaman depan yang penuh dengan daun kering dan beberapa sampah.

Tak lupa kebun kebun kecil yang tidak terawat tersebut juga dibersihkan dan ditanam kembali dengan tanaman yang masih terlihat bagus.

Namun tiba tiba aji dikejutkan oleh suara dari andra

"ASTAGA !!" Teriak andra yang kaget

Mendengar itu aji langsung menoleh dan bertanya.

Ilustrasi (m.vidio.com)

"Dra kenapa?" Tanya aji yang penasaran.

"I...ini ji, liat sini sebentar" pinta andra kepada aji untuk mendekat

Aji mendekat dengan raut wajah yang sedikit penasaran.

"Ya ampun apa itu dra?" Tanya aji yang juga kaget melihatnya.

"Aku juga tidak tahu ji, kok serem ya astaga" jawab andra.

Dikebun yang sedang di rapihkan oleh andra, dia menemukan kain berwarna putih yang sudah terlihat sangat kotor.

Setelah diusut, kain tersebut sangat persis dengan tali kafan.

Waduh kok ada kain yang mirip sama kain kafan tuh.... Wah kudu baca Cerita Seram Indonesia Terbaru: Misteri Bau Kentang selanjutnya nih Part 2

Ilustrasi (My story)