Wacana Penghapusan Ujian Nasional, Kabar Bahagia Buat Anak Sekolah?

Sistem Ujian Nasional akan berganti lagi. Menguntungkan anak sekolah gak sih?

Ujian Nasional atau dingkat jadi UN, selalu jadi momen penting bagi anak sekolah. Tiba-tiba rajin sholat dhuha di sekolah, rajin ibadah, gak main game, gak nongkrong bareng temen, dan tobat sesaat. Demi dapet nilai bagus atau minimal lulus.

Bukan apa-apa, malu itu loh kalau gak lulus.

Dikutip dari Tempo.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berencana menghapus Ujian Nasional mulai 2021. Sebagai pengganti, Kemendikbud sedang membuat alternatif  untuk mengevaluasi proses belajar.

Menurut Nadiem, UN adalah instrumen untuk mengevaluasi sistem pendidikan. Mulai sekolah, letak geografis, hingga kinerja dinas pendidikan. Tujuan utamanya untuk menunjang prestasi siswa. 

”Tapi kenyataan di lapangan justru menjadi tolok ukur prestasi siswa. Ini kesalahan,” ujar Nadiem dalam acara Simposium Internasional Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Wacana kebijakan Nadiem Makarin soal Ujian Nasional (Instagram @nadiem_makariem_)

Meski begitu, bukan berarti gak akan ada evaluasi belajar. Tetap ada tapi beda sistem dengan ujian nasional.

"Bentuknya tetap tes. Tapi tidak lagi berbasis mata pelajaran," kata Doni Koesoema, Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kemendikbud.

Akan ada assessment kompetensi untuk siswa. Hal ini diperlukan untuk melihat perkembangan belajar. Untuk jenjang sekolah dasar, misalnya, assessment bertujuan memetakan seberapa banyak siswa yang belum bisa baca-tulis.

Bedanya dengan ujian nasional atau UN, assessment kompetensi ini dilakukan sebelum tahap akhir masa sekolah. Jadi, kalau ada yang kurang bisa dilakukan perbaikan. Gak usah ngulang sekolah satu tahun lagi.

Ujian Nasional ditiadakan (Instagram @literasidigital)

Di tingkat sekolah menengah, Doni melanjutkan,  asesmen dilakukan dengan menguji kemampuan logika dan berpikir kritis. Tes ini tak harus dilakukan serentak. Bisa disesuaikan sendiri sama sekolahnya.

Doni menilai asesmen berbasis literasi dan kemampuan berpikir ini bakal lebih efektif untuk memperbaiki mutu pendidikan ketimbang melalui ujian nasional. Jadi kalau masih ada murid yang mendapatkan nilai di bawah standar masih ada waktu untuk memperbaiki. Sebelum murid tersebut melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Saat ini, nilai ujian sekolah juga gak bisa digunakan untuk masuk perguruan tinggi. Kedepannya bisa dibuat sistem yang mengintegrasikan nilai. Jadi bisa sekalian digunakan untuk tes masuk perguruan tinggi. Lebih simple kan gengs? Sekalian belajarnya gitu loh.

Tapi sistem ini baru akan dilakukan setidaknya tahun 2021 mendatang. Jadi kamu yang akan lulus tahun 2020 tetep harus ujian nasional yah. Setidaknya ini kabar bahagia bagi anak sekolah lainnya. Buat yang mau sekolah juga. Ya misalnya kamu bakatnya bidang seni, terus nilai matematika dan fisika jelek, kamu bisa tetep lulus.

Rajin-rajin belajar deh biar lulus buat yang udah kelas tiga. Semangat!

Ujian nasional mungkin diganti pada 2020 mendatang (Instagram @genggokil)