Pernahkah kalian mendengar pesawat Atlasjet Penerbangan 4203? Pesawat ini jatuh pada 30 November 2007. Atlasjet Penerbangan 4203 sendiri dijadwalkan terbang dari Bandar Udara Internasional Ataturk, Istanbul menuju Bandara Suleyman Demirel, Isparta.
Tentu saja, jatuhnya pesawat ini mengejutkan publik. Pesawat ini terbang dari Istanbul pukul 00:50. Di dalam kabin ada 57 orang serta bayi 6 minggu. Makanya, banyak yang menyayangkan, kecewa, sekaligus sedih dengan jatuhnya pesawat ini.
Bahkan, seorang fisikawan nuklir, Engin Arik turut jadi korban kecelakaan pesawat ini. Engin Arik bersama dengan 5 rekan lainnya rencananya pergi ke Isparta untuk konferensi Fisika.
Pesawat ini jatuh dengan kondisi terbelah menjadi dua. Badan dan bagian belakang pesawat berada di lokasi yang berbeda.
Menurut laporan, sayap dan mesin pesawat ada di puncak bukit. Lalu, badan pesawat berada 500 kaki di bawahnya.
Atlasjet 4203 (wikipedia.org)
Anehnya, pesawat Atlasjet Penerbangan 4203 jatuh di lokasi yang aneh. Soalnya itu bukanlah jalur resmi penerbangan. Banyak yang bingung gimana pesawat bisa jatuh di situ.
CEO pesawat Atkasjet Tuncay Doganer mengungkapkan kalo nggak ada yang selamat dalam kecelakaan ini. Investigator sempat nemu 2 kotak hitam.
Atlasjet (planespotters.net)
Dari kotak hitam, bisa ditemukan data penerbangan dan rekaman suara kokpit. Yang bikin heran, cuaca nggak buruk waktu itu. Bahkan, pesawat nggak ngalamin masalah teknis.
Melansir dari Detik, jatuhnya pesawai Atlasjet Penerbangan 4203 ini disebabkan karena pilot yang terlalu percaya sama sistem navigasi mesin.
Soalnya, emang nggak ada kesalahan teknis. Jadi, kemungkinan pesawat dibawa keluar jalur dan malah jatuh.
Akhirnya, 57 orang yang ada di pesawat seluruhnya meninggal dunia. Duh, ngeri ya.
Begitulah fakta pesawat Atlasjet Penerbangan 4203 yang jatuh dan menewaskan semua penumpang. Gimana menurut kalian gengs?
Engin Arik, korban Atlasjet Penerbangan 4203 (diasporaofturks.com)