Dongeng Anak Tentang Tumbuhan, Kisah Pohon Besar yang Sombong

Sebatang pohon yang besar, tidak disukai karena dia sombong. Lalu datanglah Kancil yang membuat dia sadar.

Di sebuah hutan hiduplah sebatang pohon yang besar dan rindang. Pohon ini hidup lebih lama dari pohon yang lain. Pohon-pohon yang ada disekitarnya banyak yang mati karena kepanasan dan kekeringan. Hanya pohon besar ini saja yang bisa bertahan hidup.

Dimulailah dongeng anak tentang tumbuhan, kisah pohon besar yang sombong.

Waktu terus berlalu, si pohon semakin besar dan rindang. Telah hidup lama, ternyata gak bikin pohon semakin baik dan bersahaja. Justru sebaliknya, dia semakin sombong dan besar kepala.

"Ah, tidak ada yang sebesar dan serindang aku di hutan ini," gumam pohon itu.

Saat sedang membanggakan dirinya sendiri, tiba-tiba ada seekor burung Kakaktua yang lewat.

"Hai pohon besar, aku baru saja melakukan perjalanan panjang. Aku merasa lelah sekali terbang sendirian. Sayapku pegal. Bolehkan aku istirahat di dahanmu? Sebentar saja?" tanya burung Kakaktua pada pohon.

"Gak boleh!" kata Pohon dengn kasar.

"Kenapaa?" tanya Kakaktua.

"Kalau kamu berteduh di dahanku, nanti kamu bikin kotor. Kotoranmu bisa bikin dahanku bau. Aku gak suka! Udah deh, pergi sana!" kata Pohon dengan kasar.

Kakaktua akhirnya pergi dengan sedih.

Pohon besar yang sombong (best-wallpaper.net)

Lanjut lagi nih, dongeng anak tentang tumbuhan, kisah pohon besar yang sombong.

Di kejauhan Kancil mengamati tingkah laku Si Pohon. Suatu hari dia mendekati Si Pohon dan berpura-pura pincang.

"Wahai Pohon besar, kakiku terkilir dan kepanasan. Bolehkan aku berteduh sejenak di bawah daun-daunmu?" tanya Kancil.

"Tidak boleh. Kau cari saja pohon lain Cil." kata pohon dengan sombong.

Kancil yang sakit hati akhirnya menemui ulat. Dia menceritakan kelakuan pohon besar yang sombong itu.

"Kami akan memberinya pelajaran Cil," kata ulat.

"Bagaimana caranya?" tanya Kancil.

"Lihat aja deh," jawab ulat sambil tersenyum lebar.

Ulat mendatangi Si Pohon rindang dan memakan daun-daunnya.

Burung Kakaktua (nypost.com)

"Hei, apa yang kalian lakukan? Pergi! Pergi sana! Jangan makan daun-daunku!" teriak Pohon ketak)utan.

Pasukan ulat itu tidak peduli dengan teriakan pohon dan terus memakan daunnya hingga habis.

"Sekarang kau sudah tidak rindang lagi. Tak punya daun. Kau tak bisa sombong lagi." kata Ulat pada Pohon.

Pohon kemudian tertunduk lesu. Sadar bahwa dia juga tidak bisa berbuat apa-apa ketika daunnya dimakan ulat. Tidak ada yang mau menolongnya karena selama ini dia amat sombong. Selain itu juga kasar pada penduduk hutan. Sekarang Pohon menjadi sadar.

"Maafkan aku, mulai sekarang aku gak akan sombong lagi," kata Pohon.

Kancil yang baru saja datang dan mendengar apa kata Pohon menjadi senang.

"Baiklah, mulai sekarang jadilah pohon yang baik hatim" kata Kancil.

Sejak kejadian itu Pohon menjadi baik hati dan suka menolong. Dia punya banyak teman dan burung-burung yang bersarang di dahannya. Setelah punya banyak teman, Pohon mulai sadar, bahwa menjadi baik itu membuatnya lebih bahagia.

Gitu deh cerita dongeng anak tentang tumbuhan kali ini. Semoga bermanfaat.

Ulat memakan daun Pohon besar yang sombong (duluthnewstribune.com)