Buat kamu yang lagi bikin tugas sekolah tentang apa itu sajak, simak ulasan berikut ini ya. Semoga bisa membantumu untuk belajar tentang sajak.
Pengertian Sajak
Sajak adalah karya sastra yang termasuk puisi melayu dan tidak terikat dengan aturan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, sajak diartikan sebagai gubahan sastra yang berbentuk puisi dan sangat mementingkan keselarasan bunyi. Sajak dikenal dengan adanya persamaan bunyi pada awal atau akhir kalimat.
Udah tahu kan ya apa itu sajak? Sekarang mari kita pelajari bagaimana ciri-cirinya.
Sajak memiliki bentuk tertentu (berurutan dalam baris yang sejajar, berpola, atau bebas). Dipengaruhi oleh lagu, irama, dan keharmonisan bunyi.
Baris sajak disusun menggunakan pola atau ikatan tertentu (khusus untuk puisi tradisional), tapi bisa juga tanpa pola ikatan tertentu.
Terus apa saja jenis-jenis sajak yang perlu kita tahu?
Sajak Menurut Posisi
Pembagian sajak menurut posisi berdasarkan letak keselarasan bunyi, yaitu sajak awal dan sajak akhir.
1. Sajak Awal
Disebut sajak awal karena keselarasan bunyi terletak diawal kata.
Contoh:
Hidup
Selama nafas masih memburu
Dan jantung masih berdegup
Selama darah masih mengalir
Dan iman masih di hati
Selama roh masih menyatu
Dan Engkau masih mengasihiku
Membuat sajak sendiri (shopee.co.id)
2. Sajak Akhir
Disebut sajak akhir karena keselarasan bunyi terletak di akhir kata. Contoh:
Teringat lalai
Termenung ku ditepi pantai
Menanti ombak dari tengah laut
Teringat semua lupa dan lalai
Dosa dan khilaf kian berpaut
Kini aku tak akan abai
Hingga maut datang menjemput
Sajak berdasarkan kesesuaian bunyi suku kata, sajak dibedakan menjadi sajak penuh, sajak paruh, sajak aliterasi, sajak asonansi, sajak rangkai, dan sajak rangka.
3. Sajak Penuh atau Sajak Sempurna
Sajak jenis ini ditandai dengan kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir secara penuh.
Terancam sudah iman yang goyang
Hamba yang tak rajin sembahyang
Kini waktu hilang sayang
Lalu umur juga melayang
4. Sajak Paruh
Sajak paruh atau disebut sebagai sajak tidak sempurna memiliki kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir tetapi tidak penuh atau secara keseluruhan.
Menuntut ilmu hendaklah semangat
Setiap hari perbarui niat
Ilmu akan membuat kita selamat
Di dunia juga akhirat
Ilmu buat kita makin dewasa
Ilmu pula yang hilangkan lara
Ilmu kita pada kembali padaNya
Manfaatnya juga buat dunia
5. Sajak Aliterasi
Kesesuaian bunyi pada sajak aliterasi terletak pada huruf konsonan dalam setiap kata kata dalam puisi. Kesesuaian bunyi pada sajak ini terletak pada seluruh kata.
Mengenal jenis sajak (medium.com)
Baik budi ibu bapak
Nafkah keluarga kena cukup
Hawa haram mustilah musnah
Hawa halal mustilah hadir
Kerja pakai kalimatullah
Berkah buat beragam barang
6. Sajak Asonansi
Hampir sama dengan sajak aliterasi yang memiliki kesesuaian pada seluruh katanya, kesesuaian bunyi pada sajak asonansi terletak pada huruf vokalnya.
Kakimu tertatih tatih
Mengayuh sepeda terengah engah
Cinta tiada karena rupiah
Cintamu bagi negeri
Sepanjang hayat sampai mati
7. Sajak Rangkai
Kesesuaian bunyi pada sajak rangkai terletak pada huruf vokal, akan tetapi hanya pada beberapa suku kata.
Kesabaran butuh kesadaran
Karena kesadaran timbul kesabaran
Raih kekayaan untuk kejayaan
Karena kejayaan menjaga kekayaan
8. Sajak Rangka
Sajak rangka memuat kesesuaian bunyi pada huruf vokal dalam beberapa kata.
Lihat simpang jalan samping kota
Tindak tanduk ibu tua renta
Tak lelah pontang panting
Tak berhenti mondar mandir
Gunakan kesempatan sebelum kesempitan
(9-13) Sajak Menurut Kesesuaian Bunyi Akhir Setiap Kata
Berdasarkan kesesuaian bunyi di akhir setiap kata, sajak dibedakan menjadi sajak rata, sajak silang, sajak kembar, sajak peluk, dan sajak patah.
9. Sajak Rata
Sajak rata atau sajak sama adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-a.
Malam itu
Terdengar lagi tangisan sendu
Siapakah beliau
Untaian kata memecah kalbu
Derap langkah tanpa tersipu
Jantung ini terus menderu
Oh Ibu..
Sujudmu
Doamu
Kenapa selalu untukku
Anakmu.
10. Sajak Silang
Sajak silang atau sajak sengkelang adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-a-b.
Kenapa engkau datang wahai maut
Belahan jiwaku kau bawa pergi
Kenapa dia yang kau renggut
Membawa nestapa dalam diri
Apa guna kini kuhidup
Hanya sepi dan sunyi
Untuk siapa aku hidup
Masa depanku telah pergi
11. Sajak Kembar
Sajak kembar atau sajak pasangan adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-b-b.
Marahmu untuk pendidikan
Tegasmu untuk kekuatan
Absolutmu untuk masa depan
Meski kasihmu hanya selalu tersirat
Lelah tiada kau tampakkan
Sakit tak pernah kau tunjukkan
Sungguh besar pengorbanan
Terima kasih untukmu ayah
12. Sajak Peluk
Sajak peluk atau sajak paut adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-b-a.
Ya Tuhan kami
Kami telah terpuruk dalam lautan dosa
Setiap waktu kami hanyut dalam dosa
Pantaskah kami raih surgawi?
Bisakah kami tetap berdiri
Tak pernah putus kasih dan sayangMu
Kami justru mengecewakanMu
Ya Tuhan ampunilah kami
13. Sajak Patah
Sajak patah atau sajak putus adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-b, a-b-a-a, atau a-a-b-a.
Tengoklah raga ibumu
Kecil tapi penuh kekuatan
Lemah tapi penuh keberanian
Pantang menyerah untuk masa depan
14. Sajak Bebas
Selain jenis jenis sajak yang telah disebutkan di atas, dikenal juga sajak bebas. Sajak bebas merupakan sajak yang tidak mempunyai bentuk ataupun bunyi yang sama. Tidak ada aturan sama sekali dalam jenis sajak ini.
Teruntuk buah hatiku
Memang sukar hidup ini
Banyak cela banyak maki
Banyak lubang sana sini
Namun tegaplah berdiri
Jangan goyang jangan ragu
Tapaklah jalan agama
Pasti benar sampai mautmu
Jangan goyang jangan takut
Ibu selalu bersamamu
Bersama Tuhan di hatimu
Sajak tentang orang tua (business.pinterest.com)