5 Kesalahan Masak Nasi yang Masih Sering Dilakukan Orang

Ternyata masak nasi itu ada tata cara yang benar gengs. Biar nasinya jadi enak dan pulen.

Kayaknya masak nasi itu adalah hal yang mudah dan sepele ya? Padahal gak jarang juga nasi yang kita masak jadinya terlalu lembek, kurang air, gak mateng, atau malah gosong?

Kamu pernah ngalamin yang begini? Malu dong masak nasi aja gagal. Apalagi kalau masaknya buat orang lain. Duh, gak banget lah.

Memasak nasi dengan kompor memerlukan panci berkualitas bagus dan suhu yang tepat agar tekstur nasi nantinya pas. Sementara pada rice cooker, meski terlihat mudah, rasio air dan beras juga harus tepat demi menghasilkan nasi yang enak.

Simak tips berikut ini biar beras yang kamu masak jadi pulen dan pas matangnya. Makannya juga jadi lebih semangat.

1. Tidak mencuci beras

Sebagian besar orang masih beranggapan beras tidak perlu dicuci agar nutrisi dan vitaminnya tidak hilang. Padahal beras masih mungkin mengandung debu atau kotoran dalam proses produksinya. Dengan mencuci beras maka berfungsi menghilangkan seluruh kotoran yang ada.

Bayangkan kamu beli beras di pasar nih gengs, berasnya kan udah mengalami banyak proses pindah tempat. Belum tentu juga naruhnya di tempat yang bersih kan?

Meski tak ada rumusan baku soal berapa kali beras harus dicuci sebelum dimasak, banyak orang menyebut maksimal 3 kali proses bilas adalah yang terbaik. Hanya pastikan air bilasan beras udah agak jernih dan tidak terlalu keruh karena mengandung terlalu banyak pati.

Yang perlu diperhatikan, tidak semua jenis beras perlu dicuci. Pada risotto yang populer di Italia, beras Arborio tidak perlu dicuci. Demikian juga dengan beras Jepang jenis tertentu tidak boleh dicuci.

Kalau yang kamu masak beras biasa yang beredar di pasaran, cuci aja ya. Sebelum di masak, merendam beras juga akan mempercepat waktu memasak.

Mencuci beras dengan air bersih (mashed.com)

2. Takaran airnya kurang tepat

Ini yang biasanya suka salah dan kurang tepat. Menambahkan air pada beras yang dimasak juga ada seninya. Untuk beras putih yang umum dipakai di Indonesia, tambahkan 1.5 cup air untuk tiap 1 cup kecil beras putih yang dimasak.

Agar lebih mudah, gunakan metode jari untuk menentukan jumlah air yang tepat. Caranya letakkan jari kamu di panci berisi beras dan air. Ukur air hingga mencapai ketinggian sesuai bagian pertama ruas buku jari telunjuk.

Gampangkan?

Untuk beras yang bulirnya lebih panjang, air yang digunakan adalah 1.75 cup untuk tiap cup beras yang dimasak. Sementara untuk beras merah, tambahkan jumlah air dua kali lipat dari saat memasak beras putih.

Airnya harus pas (commons.wikimedia.org)

3. 'Mengganggu' nasi yang tengah dimasak

Saat memasak nasi di rice cooker, kamu cuma perlu melihat lampu indikator berubah dari 'Cook' menjadi 'Warm'. Gak perlu dibuka, diaduk, dan diintip gengs. Sabar ya, gak usah dibuka sebelum matang. Malah gak enak nanti nasinya.

Tapi kalau memasak nasi di panci, sering kali seseorang membuka tutup panci untuk mengecek tekstur nasi. Padahal langkah ini kurang tepat karena bisa mempengaruhi tekstur dan rasa nantinya.

4. Nasi juga bisa dibumbui

Siapa bilang nasi tidak bisa dibumbui setelah matang? Nasi makin enak dengan sentuhan rasa gurih atau umami dengan penambahan beberapa bumbu. Hal ini bisa dilakukan lewat dua cara. Ditambahkan pada air untuk merendam beras atau membumbui nasi yang sudah matang.

Kamu bisa menambahkan cuka beras, garam, dan gula pada nasi yang matang. Paduan bumbu ini dijamin membuat rasa nasi makin enak.

5. Langsung memakan nasi setelah baru matang

Nasi panas emang yummy banget ya? Tapi usahakan tidak memakan nasi yang baru saja matang. Sebab nasi membutuhkan waktu untuk menjadi tanak. Ketika sudah tanak, nasi menjadi lebih pulen dan tak menggumpal ke depannya.

Waktu untuk mengistirahatkan nasi sekitar 10 menit setelah selesai dimasak. Waktu ini berlaku untuk semua jenis beras yang dimasak.

Sederhana, tapi kalau gak tepat beras yang kamu masak jadi kurang enak.

Nasinya jangan langsung di makan setelah matang (time.com)