Jatuh cinta adalah hal yang bisa dirasakan semua orang. Dan kalian tau kan gimana rasanya jatuh cinta? Semuanya berasa jadi indah aja gitu~ Ciye ....
Entah cewek atau cowok, pas mereka jatuh cinta, pasti kayak susah deh buat berhenti mikirin orang yang dicintai itu. Rasanya seneng, bingung, atau malah ngerasa konyol gitu. Campur aduk dan itu nagih banget.
Sebenarnya itu wajar, kalian tuh lagi di fase kayak kecanduan gitu. Dan tentang hal ini ada penjelasan ilmiahnya gengs. Seperti dikutip dari Merdeka.com, kalian tau nggak, kenapa sih jatuh cinta tuh nagih banget? Simak deh alasan-alasan ilmiahnya.
Soalnya, jatuh cinta dan kecanduan tuh mirip
Arthur Aaron, psikolog dari State University, mengatakan, "Cinta yang tengah berkobar menggunakan satu sistem otak yang sama, yang juga aktif saat saat seseorang kecanduan obat."
Hal yang dijelaskaan Aaron itu didapat dari penelitian yang dilakukan bersama timnya. Menerut penelitian itu, orang yang sedang merasakan jatuh cinta emang menunjukkan gejala yang sama dengan pecandu.
"Kita merasa bahagia saat jatuh cinta, tapi di saat yang sama juga merasa gelisah," kata Lucy Brown, seorang pakar saraf dari Albert Einstein College of Medicine, New York, AS.
Jatuh cinta tuh nagih banget (lovepanky.com)
Soalnya, cinta adalah bagian dari sistem "penghargaan" di otak
Helen Fisher, seorang antropolog, menyampaikan, "Cinta bukanlah emosi. Itu adalah sebuah sistem motivasi, itu ada dorongan, bagian dari sistem 'penghargaan' otak."
Sementara ahli saraf Andreas Bartels dan Semir Zeki melakukan penelitian untuk membandingkan aktivitas otak dari pasangan yang lagi bahagia dengan pecandu yang baru aja disuntikkan obat. Ternyata, perasaan puas yang dirasakan keduanya mengaktifkan area yang sama dalam sistem 'penghargaan' di otak.
Rasa cinta dan ketergantungan obat tuh sama-sama mengaktifkan bagian otak, yaitu nucleus. Bagian ini mengendalikan semua jenis kecanduan yang bisa dirasakan manusia. Makanya, jatuh cinta tuh nagih banget.
Cinta tuh bukan emosi ... (freepik.com)
Soalnya, rasa cinta tuh tumbuh, gak bisa dicegah
Orang yang lagi dimabuk cinta tuh sama kayak orang yang lagi kecanduan. Mereka bisa merasakan berkembangnya obsesi yang disebut fase intensifikasi. Obsesi macam candu ini gak bisa berakhir bahkan ketika hubungan asmara mereka kandas.
Otak kita akan mengambil langkah penarikan diri, apalagi kalo kita jadi pihak yang dicampakkan. Menangis, hilang nafsu makan, makan terlalu banyak, kurang tidur, hingga merasa kesepian adalah gejala umumnya.
Tapi ... bukan berarti fase ini akan bertahan selamanya. Dan sama kayak lagi kecanduan, obsesi akan cinta tuh bisa diatasi gengs. Kuncinya ya menghadapinya dengan berani. Move on gitu.
Rasa cinta gak bisa dicegah~ (istockphoto.com)
Soalnya, cinta melumpuhkan beberapa bagian otak
Saat seseorang jatuh cinta, amigdala dan korteks prefrontal di otak kita gak aktif gengs. Dua bagian di otak ini bertanggung jawab untuk membuat penilaian dan pikiran negatif.
Makanya, kita jadi susah untuk berpikiran negatif dan menghakimi pasangan. Dari situ, ikatan emosional dengan orang yang kita cintai tumbuh.
Kecanduan cinta bisa jadi hal yang positif saat ditunjukkan kepada orang yang tepat. Tapi bisa juga meracuni pikiran seperti narkoba ketika perasaan itu tak terbalas. Hal ini bisa berkembang jadi sebuah hubungan yang destruktif, menghacurkan. Duh~
Jadi, itulah beberapa alasan kenapa jatuh cinta bisa begitu memabukkan. Bikin ketagihan banget gengs. Apa kalian sekarang lagi jatuh cinta? Pahami hal-hal di atas ya gengs.
Beberapa bagian otak lumpuh saat jatuh cinta (shutterstock.com)