Dari kecil, remaja, sampai beranjak dewasa, kayaknya teman tuh banyak banget. Dari teman rumah, teman sekolah, teman les, teman kuliah sekelas sampai beda jurusan, juga teman dari pergaulan, ditambah kenalan sama temannya teman.
Setiap pengen jalan, tinggal pilih deh mau main sama teman dari lingkaran yang mana. Kalau yang satu sibuk, masih banyak teman lain yang bisa diajak jalan.
Tapi seiring bertambahnya usia, banyak orang yang menyadari kalau teman-teman pun berkurang. Nggak selalu berubah jadi musuhan ya, tapi banyak faktor yang jadi penyebabnya, misalnya …
Terpisah jarak
Setelah lulus sekolah atau kuliah, bakalan banyak banget tuh teman berkurang gara-gara pindah kota atau negara. Awalnya, kamu dan teman-teman yang berjauhan masih sering komunikasi rutin, lama-lama menghilang juga. Otomatis kalau mau jalan, pilihan teman makin sedikit.
Makin sibuk
Nggak semenyedihkan itu kok kehilangan banyak teman. Soalnya, makin dewasa kamu pun bakalan tambah sibuk. Jadi memang sebenarnya nggak banyak waktu buat main atau nongkrong.
Kamu akan makin sibuk dengan tugas kuliah, ingin cepat lulus, lalu cari kerja, sampai akhirnya beradaptasi dengan dunia kerja yang melelahkan. Bahkan kalau hari libur pun, kemungkinan besar kamu cuma pengen tidur seharian di rumah dan kegiatan main pun memang berkurang.
Ketika teman berkurang (stringrecordings.com)
Lebih selektif
Tau nggak sih kalau dari sekian banyak teman yang kamu punya, pasti ada beberapa di antaranya yang toxic. Baik itu dia yang suka jelek-jelekin kamu di belakang, selalu komentar yang bikin kamu drop, nggak pernah mendukung apa yang lagi kamu lakukan, dan sirik sama kebahagiaanmu.
Semakin dewasa, kamu bakalan lebih selektif dalam berteman. Kamu sadar kalau teman toxic kayak gitu mending dibuang jauh-jauh aja deh. Toh, lebih baik punya teman sedikit tapi saling dukung.
Sudah mulai menyadari keberadaan teman toxic (brightside.me)
Fokus pada kehidupan pribadi
Bisa dibilang, makin dewasa tuh kehidupan makin kompleks. Banyak banget masalahnya. Dari kerjaan, keuangan, keluarga, pasangan, dan lainnya. Pas ada waktu luang, mungkin sebulan sekali kamu masih pengen main sama teman, tapi sisanya lebih pengen dihabiskan buat melakukan hobi, nambahin skill, dan menggapai mimpi.
Jadinya, otomatis kamu pun akan mengurangi intensitas main sama teman karena fokus ngurusin diri sendiri.
Sibuk sama kehidupan sendiri (wellwomennetwork.com)