Jaringan 5G Memang Cepat, tapi Akan Berbeda-beda di Tiap Negara

Karena perbedaan infrastruktur dan ketersediaan kanal gelombang, tidak semua negara akan memiliki kecepatan yang sama untuk jaringan 5G di masa yang akan datang. Saat ini baru Amerika Serikat yang paling cepat.

Selama ini kita mendengar bahwa jaringan 5G adalah lompatan yang sangat besar jika dibandingkan dengan LTE atau generasi sebelumnya. Yang menjadi pertanyaan tentu saja seberapa cepat perbedaan tersebut? Dan jawabannya bisa beragam sesuai negara masing-masing.

Sebagai contoh di Amerika Serikat, perusaan Opensignal memiliki data yang menyebutkan bahwa jaringan ini memang sangat cepat. Jaringan nirkabel ini bisa mencapai kecepatan unduh tertinggi sebesar 1.8Gbps sedangkan LTE hanya mencapai 678Mbps saja, sehingga kecepatan ini meningkat 2.7 kali.

Peningkatan ini sebagian besar karena jaringan 5G di AS menggunakan frekuensi spektrum gelombang milimeter yang dapat mencapai 30Ghz lebih. Hal ini memberikan tambahan bandwith yang sangat besar. Sedangkan negara-negara lain tidak memiliki fitur ini. Untuk itu sementara Amerika Serikat memimpin.

Seperti dengan Negara Swiss dan Korea Selatan yang terkenal memiliki kecepatan internet yang tinggi, mereka hanya mendekati kecepatan 1.1Gbps. Banyak negara yang belum memiliki infrastruktur yang mendukung akses ke gelombang milimeter. Rata-rata mereka menggangtungkan jaringannya pada gelombang 'mid-band', antara 3.4GHz sampai 3.8GHz untuk menyebarkan 5G mereka.

Untuk beberapa kasus, jaringan 5G masih sangat baru dan terbatas pada beberapa kanal saja. Sehingga tak bisa dibedakan kecepatan 5G dan jaringan sebelummnya. Bahkan di Australia kecepatan next-gen wireless ini malah lebih lambat dari LTE, sekitar 792Mbps melawan 950Mbps untuk generasi sebelumnya.

Tetapi Amerika Serikat juga tidak lepas dari masalah. Karena mereka menggunakan tipe gelombang milimeter, jaringan 5G akan berkurang drastis ketika masuk ke dalam ruangan. Jaringan 5G mid band memang secara teori lebih lambat. Tetapi mereka lebih stabil dan dapat mempertahankan kecepatannya di berbagai macam lokasi.

Jaringan 5G (cic.org.sa)

Untuk saat ini memang sebagian besar jaringan 5G masih kosong karena belum semua negara mengadopsinya. Dari data di atas, beberapa negara yang sudah pun masih memiliki masalah karena keterbatasan infrastruktur. Tetapi Opensignal optimis untuk ke depannya jaringan ini akan semakin baik. Mereka dapat memberikan potensi teknologi 5G kepada semua orang. Untuk saat ini sih hanya beberapa orang saja yang bisa menikmatinya.

Kerapatan gelombang (spmphysics.onlinetuition.com.my)