Apa Benar Anak yang Sering Diomelin Ibunya Berpeluang Sukses?

Apa bener, anak yang sering diomelin ibunya berpeluang sukses? Kalian sering diomelin nggak dulu?

Waktu kecil, mama kalian suka ngomel-ngomel nggak? Karena apa ya? Ya biasanya sih karena kalian bandel gitu, nggak bisa dibilangin sekali aja. Tapi kalian capek ya diomelin terus. 

Ya sabar gengs, namanya juga orangtua ... pasti punya ekspektasi lebih kepada kalian. Toh seiring waktu, kalian akan tumbuh jadi dewasa dan mungkin nggak akan diomelin lagi. Malah kalian bakal kangen deh diomelin mama lagi, hehehe.

Btw, omelan dari mama yang sering kalian dengar itu ternyata ada manfaatnya juga loh. Terutama buat kesuksesan kalian kelak. Hah, kok bisa ya?

Ya bisa lah, bahkan udah ada penelitiannya loh tentang hal ini. Risetnya dilakukan oleh ilmuwan dari University of Essex yang melacak pengalaman 15.000 gahis berusia 13-14 tahun di Inggris dalam periode enam tahun!

Riset itu membuktikan bahwa orangtua yang memiliki ekspektasi tinggi pada buah hatinya membuat sang anak memiliki peluang besar untuk sukses.

Waktu kecil, kalian sering kena omelan mama nggak? (klaschools.com)

Adalah fakta bahwa saat orangtua yang biasanya sang ibu, menetapkan standar yang tinggi untuk penddikan anak perempuannya, maka pendidikan anak-anak itu akan baik. Mereka juga memiliki pekerjaan dengan gaji yang memuaskan. Bahkan, mereka juga terhindar dari kehamilan di masa remaja.

Menurut peneliti, seperti dikutip dari Kompas.com, mengomunikasikan harapan yang tinggi kepada anak justru membuat mereka merasa lebih bisa memenuhi standar tersebut. Meski komunikasi itu sering dianggap anak sebagai omelan. Iya kan?

Sebaliknya, kalo orangtua nggak memperhatikan kinerja mereka ... semangat anak cenderung menurun.

Tapi, anak-anak yang sering diomellin bisa sukses di masa depan (jozikids.co.za)

"Dalam banyak kasus, kita akan sukses melakukan apa yang diyakini lebih nyaman bagi kita, bahkan ketika ini bertentangan dengan kehendak orangtua," kata sang peneliti, Dr. Ericka Racson-Ramirez.

Penelitian lain di Pediatrics juga menemukan hal serupa, meski nggak spesifik sih. Disebutkan bahwa berbagai faktor, termasuk harapan orangtua mempengaruhi tingkat keberhasilan anak.

Dari studi itu, peneliti menemukan 96 persen siswa dengan nilai tinggi memiliki orangtua yang mengharapkan mereka untuk kuliah. Namun hanya 57 persen aja siswa yang memiliki nilai rendah yang memiliki orangtua dengan harapan yang sama.

Kalian bakal terpacu untuk lebih baik lagi dalam banyak hal (unsplash.com)

Neal Halfon, salah satu peneliti, mengatakan bahwa orangtua yang ingin anaknya "makan bangku sekolah" sampe pendidikan yang tinggi akan mendidik anak-anak mereka untuk meraih tujuan tersebut. Itu terlepas dari pendapatan dan aset yang mereka miliki.

Padahal, nilai akademik yang tinggi dan pendidikan yang bagus nggak menjamin bahwa anak-anak mereka bisa jadi pendiri startup unicorn sih. Tapi, memasang ekspektasi akan kesuksesan anak tampaknya ikut menyiapkan jalan untuk mereka raih.

Tanpa disadari, omelan-omelan juga bisa jadi jalan untuk mendidik anak dengan baik kok. Tapi, ngomel-ngomel terus ya nggak baik juga, bisa berdampak negatif buat anak.

Kalian yang sering diomelin pasti bisa deh gapai cita-cita! (opelikaobserver.com)

"Ada perbedaan antara terus mengomel dan menerapkan aturan, menetapkan pedoman, nilai-nilai pendidikan, dan menetapkan tujuan," kata Sanam Hafeez, seorang neuropsikolog dari New York, Amerika Serikat.

Ketika orang tua terlalu banyak ngomel, anak-anak mereka berpikir mereka nggak bisa melakukan sesuatu dengan benar. Makanya mereka juga bisa aja bakal berhenti berusaha. Hafeez melanjutkan, anak-anak dan remaja akan membuat banyak kesalahan. Makanya, orangtua juga perlu mengomel dengan bijak.

Jadi, kalo kalian terbiasa diomelin mama papa kalian, besar juga sih kemungkinan kalian untuk sukses ketimbang yang dimanja terus. Oke.

Tapi kalo keseringan diomelin, anak-anak juga males lah (dworkenlaw.com)