Masih ingat sama Krakatau? Kepulauan yang terletak di Rajabasa, Lampung Selatan, Sumatra, ini jadi bagian dalam sejarah besar di Indonesia. Letusan yang sangat dahsyat pernah terjadi di sana dan banyak memberikan dampak serta perubahan. Karena sejarah dan pesonanya, banyak orang berbondong-bondong berwisata ke Krakatau.
Eits, tunggu dulu, memang boleh ya? Sebelum memutuskan buat berwisata ke Krakatau, kita ingat-ingat lagi sejarahnya dulu yuk!
Tentang Krakatau
Krakatau adalah pulau vulkanik yang ada di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumata. Nama yang sama juga diberikan pada puncak gunung berapi, Gunung Krakatau, yang menghilang akibat letusan 1883.
Cerita letusan dahsyat pada tahun 1883 akan selalu menempel pada Krakatau ya. Gimana nggak, awan panas dan tsunami yang terjadi di sana sampai menewaskan 36 ribu jiwa, gengs. Bahkan, letusannya sampai kedengeran di Alice Springs, Australia, dan Pulau Rodrigues dekat Afrika.
Ledakannya bahkan diperkirakan mencapai 30 ribu kali bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II. Saking kuatnya, ledakan sampai memecahkan gendang telinga para pelaut yang sedang berlayar di Selat Sunda.
Letusan Krakatau (deddyhimura.blogspot.com)
Cagar Alam
Hingga saat ini, sebenarnya status Krakatau sendiri adalah cagar alam dengan empat pulau kecil, yaitu Pulau Rakata, Pulau Anak Krakatau, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang (Rakata Kecil). Nah, ada juga Gunung Anak Krakatau yang terbentuk karena dorongan vulkanik dari dasar laut.
Mengingat asal-usul pembentukan gunung ini, lokasi, juga habitatnya, pemerintah pun menjadikan Krakatau sebagai cagar alam. Kawasan ini masih terbuka untuk ilmuwan dan peneliti, tapi tertutup untuk kegiatan wisata dan yang bersifat komersil ya, gengs. Kalau ada kebutuhan untuk mengunjungi cagar alam ini, harus dapat izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Bandarlampung.
Krakatau sebagai cagar alam (lampungprov.go.id)
Penghuni Cagar Alam
Penasaran nggak sih ada apa aja ya di cagar alam Krakatau? Jadi, di sana jadi habitat 154 spesies binatang, termasuk burung, mamalia, dan reptil. Jenis burung antara lain kacer, kutilang, raja udang, punai, dan berbagai jenis burung pantai. Selain itu, juga ada berbagai tanaman, kebanyakan didominasi tanaman pantai, kayak cemara, ketapang, waru, pandan, pinus, laban, dan mengkudu.
Gunung Anak Krakatau (cruisemapper.com)