Hai Paragengs ... kalian punya temen pemalas nggak? Atau malah kalian sendiri juga pemalas orangnya? Mulai sekarang, tahan diri kalian untuk memandang negatif karena mereka sebetulnya punya "kekuatan" super.
Kekuatan apa emang? Berdasarkan hasil riset yang terbit dalam Journal of Health Psychology, para pemalas adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan tinggi loh. Riset ini dilakukan oleh ilmuwan dari Gulf Coast University, Florida, Amerika Serikat.
Dikutip dari Kompas.com, mereka yang menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berpikir biasanya merupakan tipe orang yang lebih aktif secara fisik ketimbang mereka yang lebih aktif menggunakan kekuatan otaknya.
Dalam riset tersebut, peneliti mempelajari aktivitas fisik dari 60 mahasiswa. Mereka pun dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama terdir dari mereka yang memiliki kebutuhan tinggi untuk kognisi (need for cognition, NFC). Sementara kelompok kedua adalah mereka dengan NFC rendah.
Dalam psikologi, NFC adalah variabel kepribadian yang mencerminkan sejauh mana seseorang cenderung terhadap kegiatan kognitif yang mudah. Nah, orang-orang yang menikmati permainan teka-teki memiliki NFC tinggi, ketimbang mereka yang memiliki NFC rendah.
Males banget ya kelihatannya (toidicodedao.com)
Kalau orang yang NFC-nya rendah, biasanya menyelesaikan tugas-tugas yang tak membutuhkan kekuatan pikiran tuh.
Kembali pada riset tadi, para responden kemudian dipasangi perangkat pelacak aktivitas untuk merekam gerakan mereka setiap 30 detik. Setiap orang akan mengumpulkan 20 ribu poin data yang kemudian digunakan untuk membandingkan tingkat aktivitas kedua kelompok.
Hasilnya ... terdapat perbedaan substansial antara orang dengan NFC tinggi dan rendah. Dalam riset selama seminggu, peserta yang memiliki NFC rendah justru lebih aktif ketimbang mereka yang NFC-nya tinggi.
Nah, coba lihat tuh (independent.co.uk)
Setelah analisis data, didapatlah kesimpulan bahwa tingkat kognisi bukanlah cerminan dari kecerdasan seseorang. Menurut para peneliti, orang dengan tingkat intelegensi lebih rendah dapat menikmati kehidupan kontemplatif dan tantangan kognitif yang baik.
Sebaliknya, orang dengan tingkat intelegensi tinggi nggak suka menggunakan otak mereka dengan cara yang menantang. Hmm ....
Terus, kenapa sih seseorang jadi punya sifat pemalas?
Kalian kayak gini nggak nih? (verywellmind.com)
Todd McElroy, pemimpin riset ini, menyatakan bahwa kepercayaan pada motivasi sederhana adalah faktor kunci dalam aktivias fisik seseorang. seseorang bisa memilih aktivitas fisik yang lebih lama untuk menghindari tugas mental yang menantang.
Misalnya, kita pasti lebih milih lari-lari selama 10 menit ketimbang ngerjain laporan 20 halaman, bukan? Gitu tuh ....
Penelitian ini setidaknya bisa memberitahukan kepada masyarakat agar tidak menilai mereka yang gemar bersantai atau "woles-banget-orangnya", dengan PANDANGAN NEGATIF!
Wah, orang males emang nggak pernah jauh-jauh dari senderan deh (businessinsider.com)
"Meski tampak malas, atau dipandang sebagai pemalas oleh orang lain, bisa jadi sebenarnya mereka terlibat dalam beberapa jenis pemikiran tingkat tinggi," kata McElroy.
Meski begitu, gaya hidup woles emang besar banget risikonya pada kesehatan. Tapi, jika mungkin mereka punya pemikiran tingkat tinggi, mereka pasti tau lah harus berbuat apa dan bagaimana caranya ....
Jadi, kalian percaya kalau orang malas itu cerdas? Masih meragukan kemampuan mereka? Tanya aja langsung.
Tapi percaya deh, mereka pasti punya pemikiran yang hebat (shutterstock.com)