RS Mardi Waluyo Blitar Punya Kisah, Hii.. Menyeramkan

RS Mardi Waluyo Blitar berdiri tahun 1942. Bangunan kosong ini berada di Jalan Dr Soetomo, Kota Blitar. Sepasang suami istri merasakan kejadian menyeramkan. Hii..

Hingga tahun kemarin, bangunan lama RS Mardi Waluyo Blitar mangkrak tak berpenghuni. Rumah sakit baru RS Mardi Waluyo Blitar sudah pindah ke Jalan Kalimantan Nomer 29 Blitar. Ada apa dengan di bangunan lawas rumah sakit tersebut?

Bangunan lawas tersebut sempat menjadi kantor KPU Kota Blitar. Tetapi terhitung Januari 2018, Kantor KPU pindah ke wilayah Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Tetap saja, bangunan RS Mardi Waluyo Blitar tak terpakai. Kosong.

Bangunan yang berdiri sejak tahun 1942 ini banyak menyimpan kisah. Gedung-gedung kosong beraksen Belanda cukup dikenal menyeramkan. Tak sedikit penduduk yang melihat sosok aneh dan tak dikenal. 

Kejadian paling nyata dialami oleh sepasang suami istri. Pada malam itu, sang istri yang sedang mengandung 9 bulan berbelanja perlengkapan bayi dengan sang suami.

Tepatnya pukul 7 malam, mereka membeli perlengkapan bayi. Lokasinya tak jauh dari bangunan lawas RS Mardi Waluto Blitar. Setelah membeli perlengkapan bayi, mereka berdua berniat mampir untuk jajan nasi goreng. 

Malam yang menandai jam 10, usai menghabiskan hidangan nasi goreng khas kota tersebut mereka menuju motor. Di tempat motor parkir, sang istri yang hamil merasakan sakit pada perutnya. Rasa-rasanya mau melahirkan.

Sedikit panik, sang suami mencari tempat kesehatan terdekat. Tak elak, ditemukannya sebuah bangunan yang bertugu dan bertuliskan RS Mardi Waluyo Blitar.

Tepat, ia menghampirkan istrinya ke tempat tersebut. Di belakang pagar besi, seorang satpam menyapanya dengan senyuman. Membimbingnya menuju ruang UGD dan disambut suster. Suster tak berkata apapun, hanya tersenyum.

RS Mardi Waluyo Blitar (petaportal.com)

Sang suami mengantarkan istrinya hingga ditangani oleh suster. Lagi-lagi suster hanya tersenyum dan menganggukkan kepala. Suami mempercayakan proses kelahiran bayinya pada dokter. Sang istri ditinggalkan. Ia pulang mengabarkan kepada keluarganya di rumah. 

Selama perjalanan menuju kendaraannya, banyak dijumpai pasien dan tenaga medis. RS Mardi Waluyo Blitar tampak ramai seperti aktivitas rumah sakit biasa. Ia mencoba ramah, menyapa setiap orang yang dijumpainya. Tetapi tak merespon sama sekali.

Tanpa curiga ia hanya berpikir mungkin mereka semua sibuk dengan urusan masing-masing.

Paginya, sang suami yang bernama Aji ini hendak menyusul bayi dan istrinya. Baru sampai gerbang RS Mardi Waluyo Blitar, tubuhnya seperti disusupi rasa curiga. Bulu kuduknya berdiri seketika. Rumah sakit tak seperti pertama ia datang. Sepi dan usang. Tak ada satu orang pun disana. Bergegaslah ia menuju kamar dimana ia tinggalkan istrinya semalam. 

Tak ada seorang pun di kamar itu. Dicarinya setiap ruang, disusurinya setiap lorong. Sama sekali tak ada tanda-tanda istrinya berada. Ia berteriak, menangis, panik.

Lobi dan lorong RS Mardi Waluyo Blitar (boombastis.com)

Berlari ia menuju kamar mayat. Entah apa/siapa yang memberi petunjuk, dan tepat. Istrinya menangis sambil memeluk bayinya. Wajahnya pucat. Tangisannya tersendat-sendat karena bersalipan dengan nafas.

Ia ketakutan, badannya menggigil. Setelah Aji menemukan istri dan anaknya masih bernafas. Mereka bertiga berlari meninggalkan RS Mardi Waluyo Blitar. 

Kisah menyeramkan ini bisa disikapi sebagai sebuah pengalaman. Makhluk astral keberadaannya memang tak terduga. Tanpa identitas, hanya sekelebat lalu hilang entah kemana.

Gambar ilustrasi, wanita melahirkan dibantu tenaga medis (jatim.tribunnews.com)