Apa Fungsi Garis Hitam Putih pada Kulit Kuda Zebra, Buat Nyebrang Gitu?

Apa sih fungsi garis hitam putih pada kulit kuda zebra? Mosok buat nyebrang jalan gitu? Siapa yang nyebrang? Hehehe.

Sejauh ini, setidaknya ada dua jenis hewan yang warna kulitnya cuman hitam dan putih: penguin dan zebra. Nah, dua-duanya sama-sama nyentrik, tapi kali ini kita fokus ngomongin zebra aja ya.

Ngomong-ngomong soal zebra, selain emang dia adalah jenis kuda, dia punya corak kulit hitam putih. Tapi, kalian tau gak apa fungsi warna hitam putih di tubuh kuda zebra yang biasa hidup liar di Afrika itu? Mosok iya buat nyebrang jalan? Hehehe.

Ya nggaklah, bukan buat nyebrang, itu mah zebra cross dong, beda!

Melalui sebuah riset, peneliti menemukan bahwa garis-garis pada kulit kuda zebra disebut mampu mencegah lalat atau serangga lain mendarat di tubuhnya. Berkat corak kulitnya itu, zebra jadi relatif aman dari gigitan serangga yang mengganggu.

Fakta ini sebenarnya udah lama diketahui para peneliti. Sebab, emang gak ada tuh lalat serangga apa pun yang 'nongkrong' di badan zebra. Studi tahun 2012 bahkan menemukan bahwa garis-garis hitam putih itu juga sama-sama bisa memantulkan cahaya terpolarisasi. Caranya dengan menghalangi serangga terbang.

Zebra (unsplash.com)

Para peneliti dari Inggris dan Amerika Serikat menemukan bahwa lalat justru mampir ke tubuh kuda biasa tiga kali lebih sering ketimbang di tubuh zebra. Ada kemungkinan besar bahwa garis-garis itu bikin bingung para serangga dan itulah yang mengurangi kemampuan mereka untuk mengendalikan penerbangan.

Demi menemukan temuan ini, peneliti telah menghabiskan berjam-jam hanya untuk mengamati zebra. Setelah itu, mereka mencatat jumlah lalat pengisap darah (tabanid) yang berdengung ketika terbang.

Yah, bukan ... kalo ini buat nyebrang jalan gengs~ (suryamalang.tribunnews.com)

Nah, untuk memastikan tidak ada sesuatu yang melekat pada aroma atau gerakan zebra ayng mengubah perilaku terbang lalat, para peneliti pun mengubah badan kuda menjadi zebra dengan cara penyamaran.

Tim peneliti mendandani seekor kuda biasa dengan mantel bercorak kulit zebra. Setelah itu, peneliti mencatat aktivitas terbang lalat, mengambil video kuda itu dan zebra untuk membuat analisis terperinci tentang apa yang dilakukan lalat di tubuh mereka. Perilaku kedua hewan itu juga diamati saat mereka menanggapi perilaku lalat yang hinggap.

Temuannya menarik gengs. Lalat yang berkeliaran di tubuh kedua binatang dalam jumlah yang kira-kira sama banyak itu mendekati zebra sesering mereka mendekat pada kuda biasa. Tetapi ketika terbang menuju mantel bergaris, semua jadi berantakan!

Kuda biasa ketika dipasangi kain bercorak zebra (sciencedaily.com)

"Kami memperhatikan bahwa tabanid yang mendekati zebra gagal melambat secara terkendali menuju akhir lintasan penerbangan mereka, sedangkan mereka terus melambat sebelum mendarat atau menyentuh tubuh kuda," tulis para peneliti dalam makalah penelitian mereka, sebagaimana dikutip Science Alert.

"Lalat sering membentukan diri ke tubuh zebra, tetapi gagal mendarat atau terbang menjauh," tambah mereka.

Dengan begini, kuda jadi gak dilalerin deh (pleasantridge.ca)

Yang menarik adalah, lalat masih mendarat di kepala kuda yang tida ditutupi mantel bergaris khas zebra tadi. Hal ini menunjukkan bahwa mantel itu besar pengaruhnya.

Saat lalat-lalat berhasil mendarat di tubuh zebra, mereka tidaklah lama berada di sana. Video yang merekam respons hewan terhadap lalat menunjukkan bahwa zebra mengibaskan ekornya dan mengusir lalat lebih aktif daripada kuda biasa.

Jadi, secara keseluruhan, penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah PLOS One ini membuktikan bahwa lalat tidak menggigit atau menghisap darah zebra sebanyak yang mereka lakukan kepaa kuda biasa. Nah, garis-garis itulah yang berperan besar dalam kasus ini.

Mereka dari kecil emang udah belang hitam putih juga ya (timesofsandiego.com)

Eh, tunggu-tunggu ... belom kelar! Studi itu ternyata belum menyoroti kamuflase lingkungan, interaksi sosial, serta termoregulasi. Sebab, masih ada kemungkinan bahw garis-garis itu bisa membingungkan pemangsa karena corak itu menghasilkan efek 'menyilaukan'. 

Dengan corak itu, zebra berkamuflase. Maka, pemangsa bisa kesulitan untuk membedakan individu dan kawanan. Meski begitu, fokus penelitian itu memang bicara soal peningkatan perlindungan kuda zebra terhadap lalat yang hinggap dan menggigitnya.

Satu lagi, corak hitam putih pada tubuh zebra jadi bukan buat nyebrang jalan ya. Yaiyalahyaaa ....

Kalo sama temen-temennya, mereka bisa kamuflase deh (nl.m.wikipedia.org)