Kendala bahasa merupakan salah satu sumber kecemasan para traveler keika mereka melancong ke tanah orang. Simpulan ini dilaporkan dalam sebuah penelitian yang diselenggarakan oleh situs Booking.com, salah satu situs online travel agent terbesar di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan terhadap 20.500 wisatawan global ini mengungkapkan sekitar 63 persen wisatawan memiliki kendala seperti kecemasan yang menghambat seseorang dalam mengoptimalkan kesempatan di setiap perjalanan mereka.
Sekitar 78 persen atau tiga perempat responden menginginkan pengalaman yang maksimal dalam perjalanan mereka, tanpa penyesalan apa pun. Berturut-turut, 62 persen responden ingin mencoba budaya baru; 51 persen responden ingin menjajal kuliner lokal; dan 39 persen amat bersemangat menemukan tempat-tempat baru. 33 persen lainnya juga ingin bertemu dengan orang-orang baru.
Di tempat mereka berlibur, sebanyak 28 persen responden merasa akan terjebak dengan kendala bahasa. 1 dari 5 wisatawan (20 persen) takut tersasar dan tak mengerti bahasa lokal.
Sedangkan 34 persen lainnya merasa terkekang karena sulitnya akomodasi. Kemudian 26 persen juga merasa cemas ketika berada di situasi yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya saat berlibur.
Lebih jauh, sebanyak 37 persen mempercayakan perjalanan dengan memilih akomodasi yang menarik; 35 persen mempercayakan pada ulasan positif dari wisatawan lain. Sedangkan 26 dan 23 persen wisatawan ingin memiliki kemampuan untuk bertanya dan mendapatkan informasi arah dalam bahasa lokal. Persentase di atas menjelaskan cara mengantisipasi kendala perjalanan dan kecemasan.