Dapat Kucuran Dana, Garuda Pilih Fokus Perbaiki Pesawat Ketimbang Ekspansi Armada

Suntikan modal besar dari Danantara sebesar Rp 23,67 triliun kepada Garuda Indonesia dipastikan akan digunakan dengan cermat dan seksama.

Suntikan modal besar dari Danantara sebesar Rp 23,67 triliun kepada Garuda Indonesia dipastikan akan digunakan dengan cermat dan seksama. Pihak manajeman berencana mengambil langkah strategis, salah satunya dengan menunda kedatangan tiga pesawat baru demi memprioritaskan pemeliharaan armada yang sudah ada.

Keputusan ini diungkapkan Direktur Utama Garuda, Glenny H. Kairupan, dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi, Tangerang. Glenny menjelaskan bahwa dari nota kesepahaman (MoU) untuk empat pesawat baru, hanya satu unit yang mendapat uang muka (DP). Tiga unit sisanya diputuskan untuk ditunda, sementara semua tenaga dan dana dialihkan ke perawatan pesawat yang sudah ada.

Menurut Glenny, perawatan pesawat ini sangat krusial. Dia pun menilai, pemulihan Garuda tidak bisa hanya soal menambah armada, melainkan juga memperkuat basis operasional dari dalam.

“Kalau enggak diperbaiki, biayanya terus berjalan,” ujarnya.

Langkah ini sejalan dengan strategi pemulihan menyeluruh bersama Danantara. CEO Danantara, Dony Oskaria, menyebut bahwa investasi bukan sekadar suntikan dana. Dalam hal ini, fokusnya adalah transformasi jangka panjang dan konsolidasi operasional.

Garuda menargetkan pemulihan kondisi operasional dalam kurang lebih dua tahun ke depan. Glenny berharap dengan penataan ulang armada, kinerja maskapai bisa lebih sehat dan berkelanjutan.

Direktur Utama Garuda, Glenny H. Kairupan (Garuda Indonesia)

Wakil Dirut Garuda, Thomas Sugiarto Oentoro, menambahkan bahwa peninjauan ekspansi armada juga diikuti dengan analisis ulang soal rute dan network penerbangan. Dengan hadirnya Direktur Transformasi (Neil Raymond Mills), perhitungan kebutuhan pesawat dan rute akan dibuat lebih realistis.

“Bukan dibatalkan, tapi sebagian akan kami tunda sampai analisis final,” tegasnya.

Langkah Garuda mendapat sorotan dan apresiasi dari para pengamat industri. Dalam pemulihan pasca restrukturisasi, menata ulang armada bisa menjadi pondasi agar maskapai tak hanya tumbuh, tetapi juga stabil dan berkelanjutan.

Konferensi Pers Garuda Indonesia (Pers Release)