Dunia kuliner Indonesia tengah dihebohkan oleh kabar mengejutkan. Sanuk Thai Noodle, restoran milik Jesselyn Lauwreen yang dikenal sebagai juara MasterChef Indonesia musim kedelapan, resmi mengumumkan penutupan seluruh gerainya secara permanen.
Berita ini sontak menarik perhatian publik. Restoran tersebut sempat berada di puncak popularitas dan menjadi favorit banyak orang hingga pelanggan rela mengantre berjam-jam demi mencicipi sajian khasnya.
Dalam sebuah video penuh emosi yang diunggah ke media sosial, Jesselyn menyampaikan keputusan tersebut dengan berat hati. Ia mengatakan bahwa Sanuk bukan sekadar bisnis, melainkan sesuatu yang sangat berarti baginya. Restoran itu diibaratkan seperti “anak” yang ia rawat sejak awal berdirinya pada Juli 2023.
“Aku merawatnya dari nol, melihatnya berkembang, dan mengurus semuanya sendiri. Aku benar-benar menaruh hati dan jiwaku di dalamnya,” ujar Jesselyn dengan mata berkaca-kaca.
Perjalanan Sanuk Thai Noodle memang tergolong singkat namun sangat berkesan. Cabang pertamanya dibuka di kawasan Pantai Indah Kapuk pada Februari 2024 dan langsung viral di kalangan pecinta kuliner. Konsep penyajian boat noodle khas Thailand dalam mangkuk kecil dengan kuah rempah yang dimasak selama sembilan jam sukses memikat banyak pelanggan.
Setiap hari antrean panjang terbentuk di depan gerai, dan berbagai ulasan positif membanjiri media sosial. Namun di balik kesuksesan yang terlihat, Jesselyn mengisyaratkan adanya masalah internal yang cukup serius.
Menurutnya, keberhasilan sebuah restoran tidak hanya ditentukan oleh cita rasa makanan, tetapi juga oleh kerja sama tim yang solid di balik layar. “Menjalankan restoran bukan hanya soal rasa. Ini juga tentang orang-orang yang ada di dalamnya,” ujarnya dengan nada pelan.
Tanpa menyebutkan secara langsung, Jesselyn memberi petunjuk adanya perbedaan pandangan di antara para pemilik. Ia menegaskan bahwa ketika dasar kerja sama sudah tidak lagi sejalan, sekeras apa pun usaha yang dilakukan, bisnis tidak akan mampu bertahan.
“Kalau bagian di belakang tidak lagi berjalan bersama, seberapa besar pun semangat dan kerja keras yang kita punya, semuanya tetap akan berhenti di situ,” katanya tegas.
Meski merasa kecewa, Jesselyn tidak menganggap penutupan Sanuk sebagai kegagalan. Ia memilih untuk melihatnya sebagai pengalaman berharga dan awal dari babak baru dalam perjalanan kariernya sebagai pebisnis kuliner.
Jesselyn Masterchef umumkan soal restorannya yang tutup (instagram)