Meskipun mobil listrik (EV) memiliki banyak keuntungan, seperti ramah lingkungan dan efisiensi energi, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk beralih sepenuhnya ke mobil listrik.
Berikut adalah beberapa kekurangan utama dari mobil listrik:
1. Jarak Tempuh yang Terbatas
Salah satu kekurangan terbesar dari mobil listrik adalah jarak tempuh yang terbatas dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil. Meskipun perkembangan teknologi baterai terus meningkat, beberapa mobil listrik masih memiliki jangkauan yang lebih pendek.
2. Waktu Pengisian Baterai
Pengisian baterai mobil listrik membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan mengisi bahan bakar mobil bensin atau diesel. Walaupun stasiun pengisian cepat (fast charging) dapat mengisi daya dalam waktu singkat, pengisian penuh di rumah dengan charger standar bisa memakan waktu antara 6 hingga 12 jam, tergantung ukuran baterai dan jenis charger yang digunakan.
Kelebihan dan kekurangan mobil listrik (infografis.sindonews.com)
3. Harga Awal yang Mahal
Meskipun harga mobil listrik semakin terjangkau, mereka umumnya masih lebih mahal dibandingkan mobil berbahan bakar konvensional dengan fitur serupa. Biaya ini sebagian besar disebabkan oleh harga baterai yang masih cukup mahal. Meskipun ada insentif atau subsidi pemerintah di beberapa negara, biaya awal tetap menjadi kendala bagi sebagian besar konsumen.
4. Keterbatasan Infrastruktur Pengisian
Di beberapa daerah, infrastruktur untuk pengisian mobil listrik masih terbatas. Meskipun kota besar cenderung memiliki lebih banyak stasiun pengisian, wilayah pedesaan atau tempat-tempat yang lebih terpencil mungkin masih kekurangan aksesibilitas untuk pengisian yang mudah.
5. Baterai yang Memiliki Daya Tahan Terbatas
Baterai mobil listrik memiliki umur pakai terbatas, biasanya sekitar 8 hingga 10 tahun atau sekitar 150.000 hingga 200.000 kilometer. Setelah itu, kapasitas baterai mulai menurun, yang dapat mempengaruhi jangkauan kendaraan. Meskipun baterai dapat diganti, biayanya bisa cukup mahal.
Berbagai merek mobil listrik (autofun.co.id)
6. Keterbatasan Model dan Pilihan
Saat ini, meskipun pilihan model mobil listrik semakin banyak, pasar mobil listrik masih kurang beragam dibandingkan mobil konvensional. Banyak konsumen masih terbatas pada pilihan mobil listrik yang lebih kecil atau sedan, dan kendaraan jenis SUV atau mobil sport listrik masih relatif sedikit dibandingkan permintaan pasar.
7. Dampak Lingkungan dari Produksi Baterai
Produksi baterai lithium-ion yang digunakan dalam mobil listrik memiliki dampak lingkungan, terutama dalam hal penambangan bahan baku seperti lithium, kobalt, dan nikel. Proses produksi baterai juga menghasilkan emisi karbon yang cukup tinggi.
8. Pengisian Daya di Rumah Bisa Mahal
Meskipun pengisian di rumah lebih praktis, tergantung pada tarif listrik di daerahmu, pengisian daya di rumah bisa jadi cukup mahal. Jika kamu mengisi daya di rumah dengan menggunakan listrik dari pembangkit berbahan bakar fosil, dampaknya terhadap lingkungan juga dapat lebih besar.
9. Ketersediaan Suku Cadang dan Layanan Perawatan
Layanan perawatan untuk mobil listrik masih tergolong baru dibandingkan dengan mobil konvensional. Tidak semua bengkel memiliki teknisi terlatih untuk menangani mobil listrik, dan ketersediaan suku cadang mungkin terbatas, tergantung pada merek dan model mobil listrik. Ini bisa membuat biaya perawatan lebih tinggi atau lebih sulit diakses.
10. Ketergantungan pada Energi Terbarukan
Salah satu keuntungan besar mobil listrik adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi jika pengisian daya mobil listrik dilakukan dengan energi yang berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil (seperti batu bara atau gas alam), maka manfaat lingkungan dari mobil listrik bisa berkurang.
Oleh karena itu, penting bagi penggunaan mobil listrik untuk didukung oleh peningkatan penggunaan energi terbarukan.
Adu efisien mobil listrik vs konvensional (katadata.co.id)