Perbedaan Butter dengan Margarin, Mulai dari Bahan Baku Hingga Kandungan Nutrisi

Perbedaan Butter dengan Margarin, Mulai dari Bahan Baku Hingga Kandungan Nutrisi

Butter (mentega) dan margarin sering dipakai untuk campuran bahan makanan seperti kue, roti, atau dipakai untuk menumis masakan. Keduanya kelihatannya sama, padahal sebenarnya sangat berbeda. 

Butter biasanya dibuat dari susu sapi, meskipun bisa juga dari susu kambing atau susu hewan lain. Sementara margarin terbuat dari minyak nabati. Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan butter dan margarin berikut ini:

1. Bahan Baku

Butter: Terbuat dari krim susu (biasanya susu sapi). Proses pembuatan butter melibatkan pengocokan krim hingga terpisah menjadi lemak (butter) dan cairan (buttermilk).

Margarine: Terbuat dari minyak nabati atau campuran minyak nabati seperti minyak kedelai, minyak jagung, minyak kelapa, atau minyak bunga matahari. Proses pembuatan margarin melibatkan hidrogenasi minyak nabati (proses pengubahan minyak cair menjadi padat) atau emulsi antara minyak dan air.

2. Kandungan Lemak

Butter: Mengandung sekitar 80% lemak, sebagian besar adalah lemak jenuh (lemak yang berasal dari susu).

Margarine: Kandungan lemaknya bervariasi, tetapi sebagian besar margarin mengandung lemak tak jenuh (lemak sehat) yang berasal dari minyak nabati. Namun, margarin dapat mengandung beberapa lemak trans, tergantung pada proses pembuatan, meskipun banyak produsen kini memproduksi margarin tanpa lemak trans.

3. Rasa dan Tekstur

Butter: Memiliki rasa yang lebih kaya dan creamy, serta tekstur yang lebih lembut dan mudah meleleh. Karena terbuat dari susu, butter juga memiliki rasa alami yang lebih khas.

Margarine: Rasa margarin lebih netral dibandingkan butter dan bisa bervariasi tergantung merek dan bahan baku yang digunakan. Teksturnya bisa lebih padat atau lebih lembut, tergantung pada komposisinya.

4. Kandungan Gizi

Butter: Mengandung vitamin A dan vitamin D yang lebih tinggi karena berasal dari susu. Karena tinggi lemak jenuh, konsumsi butter harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga keseimbangan lemak jenuh dalam diet.

Margarine: Karena menggunakan minyak nabati, margarin bisa mengandung vitamin E dan omega-3 (tergantung minyak yang digunakan). Margarine yang diproduksi dengan proses tanpa hidrogenasi (tanpa lemak trans) lebih sehat daripada yang mengandung lemak trans.

5. Kesehatan

Butter: Karena mengandung banyak lemak jenuh, konsumsi butter dalam jumlah berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang berisiko bagi kesehatan jantung.

Margarine: Jika mengandung banyak lemak trans, margarin bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama dalam meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, margarin yang diproduksi tanpa lemak trans (dengan minyak nabati yang sehat) bisa menjadi alternatif lebih baik.

6. Kestabilan pada Suhu Tinggi

Butter: Lebih mudah meleleh pada suhu tinggi, sehingga sering digunakan dalam memanggang kue dan memasak.

Margarine: Lebih stabil pada suhu tinggi, sehingga banyak digunakan dalam proses pemanggangan komersial dan memasak.

7. Harga

Butter: Biasanya lebih mahal karena dibuat dari bahan alami (krim susu).

Margarine: Lebih murah karena dibuat dari minyak nabati yang lebih mudah diproduksi dalam jumlah besar.

Berbagai merek mentega dan margarin (hipwee.com)