Bulan Ramadhan menjadi tantangan bagi pekerja yang harus tetap produktif, dokter Nadia Alaydrus Master of Anti Aging and Aesthetic Medicine lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran mengingatkan untuk waspada risiko dehidrasi ringan ketika tubuh kekurangan cairan.
"Paling sering tuh bikin orang jadi sulit berkonsentrasi, lemas, ya kan? Terlihat sayu, biasanya tuh kayak begitu," ujar Nadia saat acara peluncuran air mineral dalam kemasan AQUVIVA di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa.
Jika dehidrasi berlanjut, reaksi imunitas menurun, terlihat dari kuku ibu jari yang ditekan hingga berwarna putih memerlukan waktu yang lama untuk kembali normal, dan lain-lain.
"Kalau sudah berat, orang bisa sampai tidak bisa ngapa-ngapain. Ini butuh penanganan medis segera," tegasnya.
Dehidrasi tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
"Tubuh kita itu kan sebagian besar terdiri dari air. Kalau kekurangan cairan, imunitas tubuh bisa menurun," jelas dokter.
Berikut sejumlah cara yang disarankan dokter untuk mencegah dehidrasi saat puasa:
1. Usahakan untuk mencukupi minum air mineral murni minimal 6 sampai 12 gelas sehari, yang dapat diatur porsinya sesuai kebutuhan saat berbuka hingga sahur.
2. Hindari minuman berkafein dan manis: Minuman berkafein dan manis dapat bersifat diuretik, yaitu meningkatkan produksi urine, sehingga mempercepat dehidrasi.
3. Konsumsi buah dan sayur yang mengandung banyak air: Buah dan sayur seperti semangka, timun, dan jeruk dapat membantu menjaga hidrasi tubuh.
4. Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan.
5. Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan: Terutama saat cuaca panas, kurangi aktivitas fisik yang berlebihan agar tidak banyak mengeluarkan cairan tubuh.
6. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi: Bila merasakan tanda-tanda dehidrasi segera ambil tindakan yang tepat.
Nadia mengingatkan, "setiap orang memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda. Jadi, sesuaikan asupan cairan dengan kondisi tubuh masing-masing".
Dengan menjaga hidrasi tubuh, diharapkan para pekerja tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan tetap produktif.
Ilustrasi orang bekerja saat puasa (via Alodokter)