Bulan madu biasanya dilakukan oleh pengantin baru persis selepas pesta pernikahan digelar. Pengantin baru itu akan pergi berduaan aja ke destinasi wisata yang emang ingin mereka tuju.
Bulan madu adalah momen yang pengennya gak dilewatkan banyak pasangan setelah mereka resmi menikah. Meski begitu, sebagian pasangan lainnya ada juga sih yang menunda untuk berbulan madu karena aktivitas yang padat.
Kalo pasangan-pasangan di Indonesia, biasanya sih berbulan madu ke Bali atau Lombok. Tapi gak sedikit juga kok yang jalan-jalan ke luar negeri mulai dari ASEAN, Asia, Afrika, Eropa, hingga Amerika.
Tapi, perah gak sih kalian mikirin kenapa ya istilahnya 'bulan madu'? Gimana sih asal-usulnya?
Bulan madu dulu gaesss~ (unterkunft-reise.com)
Hmm, seru nih.
Jadi gini gengs. 'Bulan madu' adalah istilah yang dalam bahasa Inggris berarti 'honeymoon'. Istilah tersebut rupanya telah digunakan sejak abad ke-16, tepatnya tahun 1542 silam.
Saat itu, istilah itu adalah 'hony moone' yang makna sebenarnya bukanlah perjalanan buat para pengantin baru. Makna hony moone kala itu adalah fase hubungan yang dilewati setelah menikah.
"Bulan pertama setelah menikah biasanya dipenuhi dengan kebahagiaan dan kepuasan, serta mendapat kasih sayang dari masing-masing pasangan," jelas Samuel Johnson, seorang penulis literatur Inggris abad ke-18, seperti dikutip dari Elite Daily.
Ciye (tripoto.com)
Sementara menurut Susan Waggoner, seorang ahli sejarah pernikahan, asal-usul bulan madu ternyata gak seindah sekarang gengs!
Katanya Waggoner, pernikahan jaman dulu kebanyakan adalah pernikahan paksa. Beberapa calon pengantin laki-laki yang gak mampu membayar mahar akan menculik perempuan yang ingin dinikahinya. Setelah itu, mereka berdua bersembunyi sampe keluarga si perempuan berhenti mencari mereka.
Honeymoon jaman dulu beda sama sekarang gengs (lifespan.com)
"Setelah 'menangkap' pengantin perempuan, laki-laki akan mengajak perempuan itu ke sebuah lokasi rahasia yang aman dari para keluarga dan kerabat yang mencarinya," jelas Waggoner pada Brides Magazine.
Pada awal abad ke-19, kata 'bulan madu' berganti maknanya. Bulan madu pada abad yang lebih baru ini diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan oleh pengantin baru setelah menikah.
Namun, saat itu, bulan madu adalah perjalanan pengantin baru mengunjungi anggota keluarga yang tidak dapat menghadiri pesta pernikahan mereka.
Hayo, jangan dibawa kabur sih~ (spin1038.com)
Kemudian setelahnya, pasangan-pasangan di Inggris yang memiliki pendapatan lebih besar mulai memanfaatkan kesempatan bulan madu untuk pergi ke lokasi yang 'eksotis'. Mereka ingin perjalanan itu lebih intim.
Akhirnya, di abad ke-19 itu pula, bulan madu menjadi istilah yang diketahui secara luas di Amerika.
Buku "Marriage Customs of the World" yang ditulis oleh George P. Monger mengungkap bahwa pada tahun 1940 dan 1950-an, merayakan pernikahan dengan cara bepergian adalah hal lazim. Namun itu tergantung kemampuan masing-masing pasangan.
Ya pokoknya sih pergi berduaan aja setelah menikah (zoosk.com)
Berbeda dengan dulu, sekarang ini makin banyak pasangan yang memilih untuk menjalankan bulan madu dengan pergi berdua saja. Uniknya, ada juga lho pasangan yang memilih untuk melakukannya bersama sekelompok teman-teman. Sebaliknya, ada pula pasangan yang memutuskan untuk tidak bepergian sama sekali.
Bulan madu emang bukanlah sebuah kewajiban setiap pengantin kok. Gak ada yang salah atau benar, karena semua tergantung pada yang terbaik untuk setiap pasangan.
Eits, kalian mau ke mana nih? (lifehack.org)
Kalo kalian adalah calon pengantin dan akan segera menikah, sebaiknya buat keputusan yang bijak untuk berbulan madu. Syukur-syukur sih kalo kalian emang sama-sama udah merencanakan dan nabung buat honeymoon.
Buat yang akan berbulan madu tahun ini, makin banyak kok destinasi wisata yang gak mainstream. Kalian bisa coba tuh, kan seru tuh, beda gitu rasanya.
Selamat berbulan madu ya gengs.
Kuy lahhh~ (altphotos.com)