Puasa, suatu metode membatasi asupan makanan, telah dipraktikkan selama ribuan tahun. Puasa makan mungkin menawarkan beberapa manfaat kesehatan, termasuk penurunan berat badan dan penurunan risiko beberapa kondisi kronis. Namun, hal ini juga dikaitkan dengan beberapa risiko dan mungkin tidak cocok untuk semua orang.
Salah satu jenis puasa yang diketahui sangat bagus untuk tubuh adalah puasa air. Puasa air merupakan jenis puasa yang membatasi segala sesuatu kecuali air. Ini menjadi lebih populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai cara cepat untuk menurunkan berat badan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa air dapat memberikan manfaat kesehatan. Misalnya, dapat menurunkan risiko beberapa penyakit kronis dan merangsang autophagy, sebuah proses yang membantu tubuh memecah dan mendaur ulang bagian sel yang lama.
Meskipun demikian, penelitian pada manusia tentang puasa air sangat terbatas. Selain itu, hal ini memiliki banyak risiko kesehatan dan tidak cocok untuk semua orang.
Apa Itu Puasa Air?
Puasa air adalah jenis puasa di mana kamu tidak boleh mengonsumsi apa pun selain air. Kebanyakan puasa air berlangsung selama 24–72 jam. Kamu tidak boleh mengikuti puasa air lebih lama dari ini tanpa pengawasan medis. Berikut beberapa alasan mengapa orang mencoba puasa air:
1. Alasan agama atau spiritual
2. Untuk menurunkan berat badan
3. Untuk “detoksifikasi”
4. Untuk manfaat kesehatan
5. Mempersiapkan prosedur medis
Faktanya, beberapa penelitian telah mengaitkan puasa air dengan beberapa manfaat kesehatan yang mengesankan, termasuk penurunan risiko kanker tertentu, penyakit jantung, dan diabetes.
Puasa air juga dapat memicu autophagy, suatu proses di mana tubuhmu memecah dan mendaur ulang bagian sel yang lama dan berpotensi berbahaya.
Cara Melakukan Puasa Air
Macam-macam puasa untuk kesehatan (businessinsider.com)
Tidak ada pedoman ilmiah tentang cara memulai puasa air. Namun, beberapa kelompok tidak boleh berpuasa tanpa pengawasan medis. Misalnya seperti kelompok penderita asam urat, diabetes (tipe 1 dan 2), kelainan makan, orang lanjut usia, orang yang sedang hamil, dan anak-anak.
Jika kamu belum pernah berpuasa air sebelumnya, ada baiknya kamu meluangkan waktu 3–4 hari untuk mempersiapkan tubuhmu menghadapi tanpa makanan. Kamu dapat melakukannya dengan makan dalam porsi lebih kecil setiap kali makan atau dengan berpuasa pada sebagian hari.
Lalu, selama puasa air, kamu tidak diperbolehkan makan atau minum apa pun selain air putih. Kebanyakan orang minum dua hingga tiga liter air per hari selama puasa air selama 24–72 jam. Kamu tidak boleh berpuasa lebih lama dari ini tanpa pengawasan medis karena risiko kesehatan.
Beberapa orang mungkin merasa lemah atau pusing selama puasa air dan mungkin ingin menghindari mengoperasikan alat berat dan mengemudi untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Pasca puasa (1–3 hari)
Setelah puasa air, sebaiknya tahan keinginan untuk makan besar. Pasalnya, makan dalam porsi besar setelah berpuasa bisa menimbulkan gejala tidak nyaman.
Sebagai gantinya, berbuka puasalah dengan smoothie atau makanan kecil, kamu bisa mulai memperkenalkan makanan lebih besar sepanjang hari saat kamu merasa lebih nyaman.
Beberapa risiko penyakit yang bisa berkurang jika kita melakukan puasa air (svalbardi.com)