Terrible Two adalah fase anak yang dimulai sekitar usia 2 tahun dan ditandai dengan seringnya marah, perubahan suasana hati yang cepat, dan perilaku impulsif lainnya yang terkadang sulit.
Di menit pertama, anak kita mungkin sedang asyik bermain-main dengan gembira dengan mainannya, dan menit berikutnya dia akan merasa frustrasi karena alasan yang sulit diketahui.
Atau dia akan dengan keras kepala bersikeras bahwa dia menginginkan sesuatu, kemudian dia akan benar-benar hancur ketika kamu dengan lembut mengingatkan bahwa dia tidak bisa mendapatkannya.
Mengapa balita bertingkah seperti ini? Salah satu alasan utamanya adalah anak-anak pada usia ini sedang mengalami perubahan perkembangan yang besar, dan pemikiran serta emosi balita menjadi lebih canggih.
Anak kita dapat memahami banyak hal yang kita katakan dan dia dapat menanyakan berbagai hal, meskipun hal tersebut tidak selalu jelas (dan disertai dengan banyak petunjuk). Dia juga bisa melakukan lebih banyak hal sendirian.
Tanda-Tanda Anakmu Memasuki Fase Terrible Two
Tidak semua balita akan mengalami semua (atau salah satu) dari dua "gejala" mengerikan ini. Meskipun demikian, ada beberapa perilaku umum yang menjadi ciri khas tahap ini, antara lain:
1. Frustrasi. Balita akan berkecil hati karena alasan yang jelas (dia tidak bisa melempar bola ke toilet) dan alasan yang tidak terlalu jelas, seperti menerima sandwich berbentuk segitiga, bukan dibelah dua.
2. Emosi yang berlebihan. Dia akan terkikik tak terkendali saat mendengar sesuatu yang lucu atau berteriak putus asa.
3. Menggigit, memukul, menampar dan perilaku antisosial lainnya, biasanya ditujukan kepada orang tuanya, anak-anak lain yang berhubungan dengannya, dan pengasuhnya atau guru penitipan anak.
4. Marah yang meledak-ledak.
5. Keinginan untuk melakukan segalanya sendiri.
6. Rasa rewel, terutama di sekitar waktu tidur siang dan makan.
Cara Menghadapi Fase Terrible Two
Ciri-ciri anak yang memasuki fase terrible two (instagram.com)
Cara termudah untuk menangani fase anak terrible two adalah dengan mencoba tetap tenang (ya, lebih mudah diucapkan daripada dilakukan), menganggap tahap ini lebih positif daripada negatif, dan ingatlah tips berikut:
1. Tetaplah pada rutinitas sebisa mungkin. Balita menyukai prediktabilitas karena membuat mereka merasa aman. Jadi usahakan untuk mengatur waktu makan, bermain, dan tidur secara teratur.
2. Waspadai kelelahan dan kelaparan. Kita semua menjadi rewel ketika kita lelah atau lapar. Jadi bawalah banyak camilan sehat untuk mencegah rasa lapar dan cobalah untuk tidak menjalankan tugas terlalu dekat dengan waktu tidur siang.
3. Berikan pilihan. Biarkan dia memilih menu apa untuk sarapan atau baju apa yang ingin dipakai. Semakin banyak dia berbicara dalam hal-hal kecil, dia akan semakin tidak frustrasi.
4. Siapkan pengalih perhatian saat balita hampir tantrum. Misalnya menceritakan lelucon, menyanyikan lagu konyol, atau pergi ke taman atau bagian lain rumah.
5. Pilih apa yang harus dikorbankan. Mengatakan “tidak” pada setiap permintaan bisa membuat anak merasa tidak didengarkan. Jadi terkadang menyerahlah dengan alasan yang masuk akal. Hanya saja, jangan menuruti permintaan saat sedang mengamuk.
Nah, itu tadi beberapa tips menghadapi anak yang ada di fase terrible two. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Contoh anak yang sedang tantrum (zetizens.id)