Ia adalah Stacey Williams, wanita yang mengaku pernah jadi korban pelecehan Donald Trump. Walau bukan pertama kalinya, namun tuduhan Stacey muncul saat Pemilu AS berlangsung ketika Trump mencalonkan diri.
Stacey bercerita ia pernah disentuh secara tidak senonoh oleh Donald Trump. Dan laporannya itu pun menuai sorotan apalagi berhubungan dengan Jeffrey Epstein yang menjadi penjahat seksual.
Dua minggu sebelum pemilu berlangsung, The Guardian melaporkan tuduhan Stacey terhadap Donald Trump yang didapat dari grup Survivors for Kamala. Peristiwa itu diketahui terjadi pada tahun 1992 saat Stacey dikenalkan kepada pengusaha oleh Jeffrey yang sedang berkencan.
Stacey mengatakan bila Donald dan Jeffrey berteman dekat dan sering pergi bersama. Usai beberapa bulan dikenalkan, mereka bertemu kembali di Trump Tower yang diinisiasi oleh Jeffrey.
Usai tiba di sana, Donald Trump langsung menyambutnya dengan cara tidak pantas. Stacey ditarik lalu dipegang dengan cara tidak sopan. Ia semmpat syok dan bingug ketikatangan Trump menyentuh dada, bokong dan pinggangnya.
Dan semua kejadian itu disaksikan langsung oleh Jeffrey yang hanya tersenyum santai. Stacey pun menganggap jika itu merupakan permainan di antara mereka. Namun anehnya, ketika pulang Jeffrey malah marah kepada Stacey.
"Jeffrey dan aku pergi (dari gedung) dan dia tidak melihatku atau bicara padaku dan aku merasakan kemarahan dan ketika kita sampai dan berjalan di trotoar dia melihatku dan marah padaku dan berkata mengapa aku melakukan itu," kata Stacey dalam wawancara melalui Zoom.
Mengenai tuduhan itu, pihak Donald Trump langsung mengelaknya. Mereka meragukan sumber karena percakapan itu dikaitkan kampanye dari lawan Trump, Kamala Harris.
"Tuduhan yang dibuat oleh mantan aktivis Barrack Obama dan diumumkan dalam kampanye Harris dua minggu sebelum pemilu benar-benar salah. Ini sudah jelas cerita palsu yang dibuat oleh kampanye Harris," kata pihak Trump.
Stacey William (via nypost)