Ternyata Ini Perbedaan Restoran Michelin Bintang Satu, Dua, dan Tiga

Ternyata Ini Perbedaan Restoran Michelin Bintang Satu, Dua, dan Tiga

Bagi seorang pemilik restoran, tidak ada penghargaan yang lebih besar daripada dianugerahi bintang Michelin yang bergengsi.

Panduan Michelin bisa dikatakan adalah kitab suci kuliner saat ini. Dulunya, gelar ini diluncurkan oleh perusahaan ban Michelin pada tahun 1900, sebagai cara untuk membantu pengendara Perancis menemukan tempat yang layak untuk menginap dan makan saat dalam perjalanan.

Kini, telah ada ribuan restoran berbintang Michelin di seluruh dunia. Tapi apa sebenarnya yang diperlukan untuk mendapatkan bintang yang sangat didambakan? Lalu apa bedanya restoran yang punya satu, dua, atau tiga?

Cara Penilaian Michelin

Untuk mendapat bintang Michelin, sebuah restoran akan didatangi pengawas dari Michelin yang adalah pakar katering dan perhotelan. Mereka mengunjungi restoran secara anonim dan membayar makanan mereka tanpa sepengetahuan pemilik, koki, dan staf restoran. Pihak restoran pun tak akan pernah tahu kapan mereka akan dinilai. Apa yang dicari para pengawas ketika menilai sebuah restoran sebagian besar dirahasiakan, namun Michelin mengatakan mereka mempertimbangkan lima kriteria:

1. Kualitas produk

2. Penguasaan rasa dan teknik memasak

3. Ciri khas koki dalam masakan mereka

4. Nilai untuk uang

5. Konsistensi 

Dekorasi interior, pengaturan meja, atau layanan sebuah restoran tidak pernah diperhitungkan dalam pemberian bintang, jelas Michelin.

Perbedaan Restoran Michelin Bintang Satu, Dua, dan Tiga

Contoh logo Michelin di sebuah restoran (kabarbumn.com)

Sistem bintang diluncurkan pada tahun 1933 dengan tujuan menyoroti restoran paling luar biasa di seluruh dunia. Berikut arti bintang yang diberikan pada sebuah restoran:

1. Bintang Satu: masakan berkualitas tinggi, layak untuk dihentikan

2. Bintang dua: masakan yang luar biasa, layak untuk dikunjungi

3. Bintang tiga: masakan luar biasa, bernilai perjalanan istimewa.

Meskipun bintang merupakan pencapaian besar bagi seorang koki, Michelin menegaskan bahwa penghargaan tersebut adalah untuk kepentingan konsumen dan bukan untuk juru masak. 

Pada tahun 1997, Michelin memperkenalkan penghargaan "Bib Gourmand", yang digambarkan sebagai "bukan bintang" tetapi merupakan persetujuan untuk "perusahaan ramah yang menyajikan makanan enak dengan harga terjangkau".

Cohtoh restoran Michelin star di Indonesia (validnews.id)