Senin (23/09/2024), sekitar 32 karyawan PT Victory Utama Karya mendatangi PLTU Celukan Bawang untuk menuntut kejelasan nasib mereka kepada PT Victory. Sebagai perusahaan penyedia tenaga kerja yang kontraknya sudah berakhir di PLTU Celukan Bawang, PT Victory sebelumnya menjanjikan pesangon kepada para karyawan. Namun, hingga kini janji tersebut belum juga dipenuhi.
PLTU Celukan Bawang, yang selama ini dikelola oleh PT General Energi Bali (GEB), baru saja mengakhiri kontrak kerjanya dengan PT China Huadian Corporation (CHD) setelah sepuluh tahun. Sebagai bagian dari peralihan, PT Victory yang bekerja sama dengan PT CHD untuk merekrut tenaga kerja, juga kehilangan kontrak tersebut. PT GEB kini telah menggandeng PT Garda Arta Bumindo (GAB) dan PT Garda Satya Perkasa (GAP) untuk mengelola perekrutan karyawan baru.
Namun, meskipun kontrak PT Victory sudah berakhir, masalah muncul ketikamereka gagal memenuhi janji pesangon bagi para pekerja yang telah habis masakontraknya. Sejumlah 222 dari 254 karyawan PT Victory telah berhasil kembalibekerja setelah mengundurkan diri dari PT Victory dan melamar kembali ke PT GABdan PT GAP sesuai dengan prosedur baru. Mereka kini bekerja kembali di PLTUCelukan Bawang dengan kondisi kerja dan gaji yang tidak berubah.
“Ini kan cuma berganti baju saja, enggak ada yang berubah,” kata I PutuWibawa, kuasa hukum PT GAB dan PT GAP.
Karyawan Tuntut Pesangon dari PT Victory Utama Karya/Foto: Istimewa
Namun, nasib berbeda dialami oleh 32 karyawan yang masih belum kembalibekerja. Mereka menolak untuk mengikuti prosedur pengunduran diri dari PTVictory karena tergiur dengan janji pesangon yang diucapkan oleh manajemen PTVictory. Para karyawan ini terus menagih janji, namun PT Victory berdalih bahwamereka masih menunggu pembayaran dari PT GEB dan PT CHD untuk melunasikewajiban tersebut.
“Kami hanya menuntut hak kami, pesangon kepada PT Victory,” kata Fajar,salah satu karyawan PT Victory yang belum kembali bekerja. Selain pesangon,mereka juga berharap bisa kembali bekerja di PLTU Celukan Bawang sepertirekan-rekan mereka yang lain.
Karyawan Tuntut Pesangon dari PT Victory Utama Karya/Foto: Istimewa
Pada pertemuan 18 September lalu dengan perwakilan PT Victory, Ian Leonardi,janji pesangon kembali diulang. Namun, ketika para pekerja meminta jaminantertulis, Ian menolak dengan alasan bahwa dia bukan pimpinan utama perusahaan.
“Sudah kami desak, tapi dia menolak, alasannya bukan pimpinan PT Victory,”ujar Fajar Setyo Nugroho, perwakilan dari SERBUK Indonesia.
Di sisi lain, I Putu Wibawa menyayangkan langkah para karyawan yang membawatuntutan mereka ke lingkungan PLTU Celukan Bawang. Menurutnya, masalah iniadalah urusan antara karyawan dan PT Victory, bukan dengan PLTU atau manajemenbaru.
Hingga kini, nasib 32 karyawan tersebut masih belum jelas, baik soalpesangon maupun pekerjaan mereka di PLTU Celukan Bawang. Mereka berharap PTVictory segera menepati janjinya, dan situasi ini bisa diselesaikan tanpa perlumemperpanjang masalah di antara kedua belah pihak.
Karyawan Tuntut Pesangon dari PT Victory Utama Karya/Foto: Istimewa