Hoarding atau perilaku menimbun barang digambarkan dengan tumpukan barang yang terus bertambah di tempat tinggal seseorang. Barang-barang ini dapat memiliki spektrum yang sangat sentimental, seperti warisan keluarga atau baju, pernak pernik, hingga yang sangat biasa, seperti sampah di jalan.
Perilaku ini sering muncul selama masa remaja dan semakin kuat saat dewasa. Perilaku ini memengaruhi wanita dan pria pada tingkat yang umumnya sama.
Penimbun barang biasanya akan menyembunyikan perilaku ini dari orang lain sehingga merugikan diri mereka sendiri. Beberapa penimbun barang menyadari bahwa mereka memiliki masalah, sementara yang lain tidak melihat adanya masalah. Beberapa gejala klinis penimbunan barang meliputi:
- Kesulitan terus-menerus saat berpisah dengan harta benda, tidak peduli nilainya.
- Perasaan tertekan, paranoia, atau kesedihan yang akut terkait dengan membuang harta benda.
- Penumpukan harta benda yang mengacaukan area tempat tinggal dan secara substansial menghambat penggunaan atau jalan keluar yang aman.
5 Tahapan dalam Hoarding
Tahapan penimbunan barang berkisar dari yang paling ringan hingga yang paling ekstrem. Sulit bagi penimbun barang untuk memperkirakan secara akurat tingkat masalah mereka tanpa melakukan perbandingan yang objektif. Mereka bisa dikategorikan dalam sebuah tahap dengan menggunakan “Clutter Image Rating Scale (CIRS)”, skala penimbunan barang yang dikembangkan untuk menyaring tingkat kekacauan di rumah penimbun barang.
Kalau kamu merasa dirimu atau orang di sekitarmu suka mengumpulkan barang, coba tengok 5 tahapan hoarding berikut ini:
1. Minim Berantakan
Tahapan ini digambarkan dengan rumah yang sangat rapi. di mana keteraturan dan kebersihan sangat terlihat.
Ciri-ciri: Ruang keluarga mudah diakses, dan pintu keluar tidak terhalang. Tidak ada masalah perpipaan atau listrik, atau jika ada, mudah diperbaiki. Rumah tampak terawat, dan ventilasi cukup. Tidak ada jamur dan jumlah hewan peliharaan cukup.
2. Agak Sedikit Berantakan
Tahapan ini digambarkan dengan lingkungan yang aman dan bersih secara umum. Namun tumpukan barang yang berantakan mulai terlihat.
Ciri-ciri: Ruang tempat tinggal dapat diakses, dan pintu keluar tidak terhalang. Tidak ada masalah perpipaan atau listrik, atau jika ada, semuanya mudah diperbaiki. Mungkin terlihat sedikit berantakan, tetapi ada ventilasi yang cukup, tidak ada jamur, dan jumlah hewan peliharaan yang sesuai.
Kamu mungkin harus melewati beberapa barang, tetapi semua peralatan dapat digunakan dan mudah dijangkau. Tidak ada bau yang menyengat.
3. Cukup Berantakan
Contoh rumah yang rapi dan minim berantakan (m.dekoruma.com)
Tahapan ini digambarkan dengan lingkungan yang semakin tidak aman dan tidak bersih. Area rumah sulit diakses, dan kondisi kehidupan mulai memburuk. Tingkat ini dan seterusnya memerlukan bantuan profesional.
Ciri-ciri: Setidaknya satu peralatan utama rusak. Satu pintu keluar terhalang (pintu, tangga, atau jendela). Kotoran hewan peliharaan dapat ditemukan di dalam rumah. Sampah yang meluap.
Pertumbuhan jamur. Sistem ventilasi tidak berfungsi dengan baik. Perawatan rumah yang tidak konsisten dan meningkatnya rasa malu atas kondisi tersebut. Beberapa area umum rumah, seperti dapur, kamar tidur, dan ruang tamu, mungkin tidak berfungsi dengan baik lagi.
4. Berantakan Sekali
Tahapan ini digambarkan dengan lingkungan yang sangat tidak aman dan tidak sehat. Ruang-ruang umum di rumah tidak dapat diakses karena penimbunan barang yang parah. Segera kamu butuh bantuan profesional.
Ciri-ciri: Jamur terdapat di dinding dan permukaan lainnya. Lorong-lorong yang menyempit karena tumpukan barang yang meluap membuat perjalanan menjadi sulit.
Sering kali, hanya ada satu jalan setapak untuk berjalan dari satu ruang umum ke ruang umum lainnya, yang menimbulkan beberapa bahaya kesehatan.
5. Berantakan yang Sangat Amat Parah
Tahapan ini digambarkan dengan lingkungan yang tidak layak huni dan tidak dapat ditoleransi. Rumah telah menjadi penjara tempat penderitanya dikurung. Jamur dan lumut berlimpah, dan lingkungan penuh dengan bahaya kebakaran.
Ciri-ciri: Toilet mampet sehingga kotoran manusia tidak dapat terbuang ke saptiteng. Terdapat kutu busuk, kerusakan struktural, infestasi, tikus, dan tidak ada air mengalir.
Tumpukan barang berantakan ada di mana-mana dan sering kali harus disingkirkan agar dapat mengakses area lain di rumah. Memanjat dan merangkak diperlukan untuk berpindah dari satu sisi rumah ke sisi lainnya. Beberapa, jika tidak semua, peralatan rusak, dan beberapa, jika tidak semua, pintu keluar tertutup.
Ruang kamar yang agak sedikit berantakan (ikea.co.id)