Tenaga surya adalah energi bersih, ramah lingkungan, murah, dan terbarukan yang dihasilkan ketika sinar matahari menyinari sel surya buatan manusia dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik.
Tenaga surya memiliki persediaan yang tidak terbatas dan dapat dihasilkan kapan saja ketika sinar matahari mencapai bumi di setiap negara di Bumi. Energi surya juga mencegah dampak negatif bahan bakar fosil, seperti emisi gas rumah kaca dari konsumsi batu bara.
Penggunaan tenaga surya meningkat di seluruh dunia. Pada akhir tahun 2021, panel surya fotovoltaik menyediakan sekitar 5% listrik dunia—persentase yang kecil namun terus meningkat.
Para ahli memperkirakan bahwa negara-negara di dunia memasang antara 133 dan 175 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga surya baru pada tahun 2021, dan diperkirakan akan memasang 200 GW lagi pada akhir tahun 2022.
Tenaga surya juga memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh. Menurut laporan Bank Dunia pada tahun 2020, hampir setiap negara di dunia memiliki kombinasi yang tepat antara kondisi geografis, cuaca, dan sinar matahari untuk menghasilkan semua listrik yang dibutuhkannya—dan lebih banyak lagi—menggunakan fasilitas tenaga surya yang ditempatkan di wilayah negaranya sendiri.
10 Negara Penghasil dengan Tenaga Surya Terbanyak (Megawatt)
Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya (blog.indonetwork.co.id)
Berikut ini 10 negara yang menggunakan tenaga surya paling banyak:
1. Cina - 306.973
2. Amerika Serikat - 95.209
3. Jepang - 74.191
4. Jerman - 58.461
5. India - 49.684
6. Italia - 22.698
7. Australia - 19.076
8. Korea Selatan - 18.161
9. Vietnam - 16.660
10. Spanyol - 15.952
Catatan: Jika merupakan satu negara, Uni Eropa (UE) akan memiliki kapasitas tenaga surya tertinggi kedua di dunia sebesar 178.700 MW. Wah, Indonesia kapan ya? Padahal dilalui garis khatulistiwa loh!
Pembangkit listrik tenaga surya di Cina yang berbentuk panda (kabar24.com)