Apakah belakangan ini bulu-bulu kucingnya kerap rontok berlebih? Biasanya sih hal ini tidak perlu dikhawatirkan, namun alangkah baiknya kamu membawa kucing kesayanganmu ke dokter hewan untuk pemeriksaan kesehatan umum.
Alasan bulu kucing sering rontok bisa jadi karena pola makan yang buruk, alergi, kutu, stres, atau bahkan hipotiroidisme. Untuk lebih jelasnya, berikut 5 penyebab kenapa bulu kucing sering rontok:
1. Pola Makan yang Buruk
Ada berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan kucing agar memiliki bulu yang cerah, panjang, dan berkilau. Jika makanan mereka tidak mengandung cukup nutrisi tersebut, rambut bisa rontok. Untungnya, rambut rontok tidak bersifat permanen.
Jika kamu curiga pola makan kucingmu kurang, lihatlah bahan-bahan pada makanan yang biasa kamu berikan. Hal ini dapat menunjukkan penyebab atau defisit yang pasti. Kucingmu seharusnya bisa menumbuhkan bulunya kembali sepenuhnya setelah ia mengonsumsi makanan yang sehat dan kaya nutrisi!
2. Alergi Kulit
Salah satu penyebab utama masalah bulu dan kulit pada kucing adalah alergi kulit. Apa pun bisa menyebabkan reaksi kulit pada kucing jika mereka alergi. Bagian tersulit tentang alergi kulit pada kucing adalah sulitnya dideteksi. Saat ini, tidak ada tes yang 100% benar yang dapat menunjukkan reaksi alergi pada kucing.
3. Kutu
Kutu menggigit kulit kucing dan menempel. Dari sana, mereka memakan darah kucing dan terkadang membawa penyakit. Meskipun jarang tertular penyakit akibat kutu, kucing bisa mengalami ruam parah yang kemudian berkembang menjadi rambut rontok.
Kutu tidak mudah untuk dibasmi, namun ada beberapa tindakan yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi kemungkinannya. Setiap hari, terutama jika kucingmu bermain di luar, kamu harus memeriksa kulitnya apakah ada bekas gigitan kutu dan kutu kecil. Semakin cepat kamu menangkap parasit kecil ini, semakin mudah untuk membasminya!
4. Stress
Bulu kucing rontok (alodokter.com)
Percaya atau tidak, tingkat stres yang tinggi juga dapat menyebabkan kerontokan bulu kucing! Jika kucing Anda mengalami trauma dan merasa gugup, hal ini dapat menyebabkan ia menggaruk tubuhnya sebagai respons. Meski sesekali menggaruk untuk meredakannya tidak ada salahnya, namun jika pola ini terus berlanjut, bisa meninggalkan luka terbuka dan goresan di kulitnya.
5. Hipotiroidisme
Kelenjar tiroid bertanggung jawab atas banyak hormon berbeda, termasuk hormon pertumbuhan. Jika kucingmu mengalami kerusakan pada kelenjar ini atau menderita penyakit autoimun seperti hipotiroidisme, hal ini dapat menyebabkan penurunan folikel rambut.
Hipotiroidisme adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid pada kucing bekerja dengan lambat. Ini berarti kelenjar tersebut tidak memproduksi cukup hormon pertumbuhan, sehingga menimbulkan efek samping yang umum seperti rambut rontok. Dengan pengobatan dan perawatan yang tepat, kucingmu akan mampu menumbuhkan kembali bagian yang tidak rata dan tidak rata.
Itu tadi 5 penyebab umum kenapa bulu kucingmu kerap rontok, bahkan banyak banget rontoknya. Jika tak yakin, langsung saja periksakan ke dokter hewan terdekat ya!
Kerontokan yang menyebabkan kebotakan(dokter-hewan.net)