Persoalan selingkuh faktanya memang sangatlah umum. Banyak orang pernah mengalami perselingkuhan. Entah yang melakukan atau korbannya.
Pertanyaannya: seberapa umum itu? Dan apakah itu dipengaruhi oleh genetika kita? Apakah jenis kelamin mempengaruhi kita untuk cenderung selingkuh?
Nah, di artikel ini kita akan membahas statistik perselingkuhan. Jenis kelamin mana yang lebih cenderung selingkuh dan mengapa demikian.
Siapa yang Lebih Banyak Selingkuh: Pria atau Wanita?
Institute for Family Studies (IFS) mensurvei pria dan wanita dari tahun 2010 hingga 2016 yang pernah menikah atau pernah menikah sebelumnya. Menurut Survei Sosial Umum, pria lebih cenderung selingkuh daripada wanita, dengan 20% pria dan 13% wanita melaporkan berhubungan seks dengan orang lain selain pasangannya saat masih menikah.
Namun, kesenjangan gender bervariasi per usia. Dari survei yang sama, data dari orang dewasa menikah berusia 18 hingga 29 tahun mengatakan bahwa lebih banyak wanita yang bersalah karena perselingkuhan, dengan 11% wanita dari kelompok yang disurvei mengaku berselingkuh. Sebagai perbandingan, hanya 10% pria dari kelompok usia tersebut yang bersalah. Namun kesenjangan tersebut berbalik saat melompat ke kelompok usia berikutnya.
Di antara mereka yang berusia 30 hingga 39 tahun, perselingkuhan pada pria meningkat, dengan 14% dari kelompok yang disurvei mengatakan bahwa mereka berselingkuh, dan hanya 11% wanita yang mengaku berselingkuh. Seiring bertambahnya usia, perselingkuhan menjadi lebih umum. Pria berusia 60-an dilaporkan memiliki tingkat perselingkuhan yang lebih tinggi (24%), dengan jumlah yang terus meningkat hingga usia 70-79, dengan 26% pria berselingkuh dengan pasangannya. Wanita, di sisi lain, memiliki tingkat perselingkuhan tertinggi di usia 60-an (16%), tetapi jumlahnya menurun saat mendekati usia 70-an (13%) dan 80-an (6%).
Data pendukung dari survei IFS 1990-an juga mengatakan bahwa laki-laki selalu lebih cenderung untuk selingkuh daripada perempuan. Namun selama periode ini, pria yang lebih tua memiliki kecenderungan yang sama untuk selingkuh seperti rekan-rekan mereka yang lebih muda. Survei mengatakan bahwa perselingkuhan di kalangan pria memuncak pada usia 50 sampai 59 (31%). Jumlahnya menurun seiring bertambahnya usia pria selama periode ini. Untuk wanita, tingkat perselingkuhan tertinggi adalah dari usia 40 hingga 49 (18%), yang menurun seiring bertambahnya usia.
Film di Netflix bertema perselingkuhan (akurat.co)
Namun, antara tahun 2000 dan 2009, tingkat perselingkuhan tertinggi di kalangan pria bergeser ke usia 60 hingga 69 tahun (29%) dan wanita berusia 50 hingga 59 tahun (17%). Dibandingkan dengan data tahun 1990-an, lebih banyak pria usia 80+ yang mengaku selingkuh selama periode ini (dari 5% menjadi 12%).
Pada tahun 2020, IFS merilis laporan terbaru yang menyatakan bahwa 20% pria mengaku selingkuh, dan hanya 10% wanita yang dilaporkan berselingkuh. Tanpa perincian lebih lanjut dari setiap kelompok usia, laporan tersebut menunjukkan bahwa pria dan wanita berusia 18-34 dan 65+ memiliki tingkat perselingkuhan yang sama sebesar 16%.
Seberapa Besar Kemungkinan Pria dan Wanita untuk Berselingkuh?
Film Indonesia bertopik perselingkuhan (suara.com)
Kecenderungan seseorang untuk selingkuh bervariasi dari orang ke orang, dan alasannya seringkali bersifat pribadi. Sementara penelitian telah menunjukkan bahwa pria lebih besar kemungkinan berselingkuh. Meski begitu, hal ini tak bisa jadi acuan apakah mereka selalu begitu dalam sebuah hubungan.
Menariknya, menurut survei aplikasi Just Dating, perempuan di Indonesia lebih banyak melakukan selingkuh ketimbang laki-laki.
Viral wanita di Manado bongkar pengalamannya diselingkuhi suami (tribunnews.com)