Google Kenalkan Proyek Astra yang Akan Jadi Generasi Teknologi AI Selanjutnya

Google Kenalkan Proyek Astra yang Akan Jadi Generasi Teknologi AI Selanjutnya

Pada konferensi developer I/O Google (14/5), Demis Hassabis, salah satu pendiri dan CEO Google DeepMind, memperkenalkan “asisten AI generasi berikutnya” yang disebut Project Astra. DeepMind adalah salah satu grup riset AI terkemuka di dunia.

Dalam konferensi tersebut, diputar sebuah video yang menunjukkan sebuah teknologi yang berbentuk aplikasi pada smartphone dan juga sebuah prototipe kacamata pintar. 

Ketika menanggapi perintah lisan, Astra mampu memahami objek dan pemandangan seperti yang dilihat melalui kamera perangkat, dan membicarakannya dalam bahasa alami. Ia mengidentifikasi speaker komputer dan menjawab pertanyaan tentang komponen-komponennya, mengenali lingkungan London dari pemandangan luar jendela kantor, membaca dan menganalisis kode dari layar komputer, menyusun pantun tentang beberapa pensil, dan mengingat di mana seseorang meninggalkan sepasang kacamata.

Proyek Astra Disebut Mirip Chat GPT

Ternyata visi Hassabis untuk masa depan AI sangat mirip dengan yang dipamerkan oleh OpenAI pada hari Senin (13/5). OpenAI mengungkapkan interface baru untuk ChatGPT yang dapat berkomunikasi dengan cepat melalui suara dan membicarakan apa yang dilihat melalui kamera ponsel pintar atau di layar komputer. 

Versi ChatGPT tersebut, yang didukung oleh model AI baru yang disebut GPT-4o, juga menggunakan suara yang lebih mirip manusia dan nada yang ekspresif secara emosional, menyimulasikan emosi seperti kejutan dan bahkan rasa genit.

Project Astra Google menggunakan versi lanjutan dari Gemini Ultra, model AI yang dikembangkan untuk bersaing dengan model yang mendukung ChatGPT sejak Maret 2023. Gemini—seperti GPT-4o OpenAI—bersifat “multimodal”, artinya telah dilatih dalam hal audio, gambar, dan video, serta teks, dan secara alami dapat menyerap, mencampur ulang, dan menghasilkan data dalam semua format tersebut.

Kacamata pintar proyek Astra (uzone.id)

Peralihan Google dan OpenAI ke teknologi tersebut mewakili era baru dalam AI generatif; terobosan yang diberikan ChatGPT kepada dunia dan para pesaingnya sejauh ini datang dari model AI yang bekerja murni dengan teks dan harus dikombinasikan dengan sistem lain untuk menambah kemampuan gambar atau audio.

Hassabis mengatakan dalam sebuah wawancara menjelang acara hari ini bahwa menurutnya chatbot yang hanya berisi teks akan terbukti hanya menjadi “tahap sementara” dalam perjalanan menuju alat bantu AI yang jauh lebih canggih—dan semoga bermanfaat. “Ini selalu menjadi visi di balik Gemini,” tambah Hassabis. “Itulah mengapa kami menjadikannya multimoda.”

Demis Hassabis mempresentasikan Proyek Astra (thehansindia.com)