PSSI melayangkan protes ke organisasi sepak bola tertinggi di Asia atau AFC terkait kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov di pertandingan Piala Asia U-23 antara timnas Indonesia vs Qatar pada Senin 15 April 2024 silam.
Hal itu diungkap oleh Ketua Umum PSSI saat bertemu langsung dengan para pemain timnas Indonesia U-23 seusai laga yang dimenangkan Qatar dengan skor 2-0. “Kita PSSI akan melayangkan surat protes karena ada beberapa tadi, kartu merah Ivar (Ivar Jenner) mestinya tidak kartu merah, kita protes,” ujar Erick dikutip dari situs pssi.org.
Erick lugas mengatakan sejumlah keputusan Kabirov sangat merugikan Indonesia, selain memberikan kartu kuning kedua dan berujung kartu merah untuk Ivar di awal babak kedua karena dianggap melanggar pemain Qatar padahal kakinya sama sekali tidak kontak dengan pemain tersebut.
“Kita sebagai federasi akan melayangkan protes terkait performa wasit. Kalian lihat seluruh rakyat Indonesia, netizen sosial media, semua sama kita. Karena mereka tahu, ini bukan game yang fair. Tapi kita masih punya dua game. Kita fight di atas lapangan,” tambahnya.
Apa yang diucapkan Erick senada dengan komentar pelatih Shin Tae-yong atau STY. Dalam jumpa pers seusai laga, STY mengatakan Pratama Arhan dan kawan-kawan sudah menjalani instruksi dengan baik. Timnas sebenarnya bisa mengimbangi Qatar di babak pertama sebelum wasit memberikan penalti untuk tuan rumah.
STY justru mengkritik kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov yang dianggap berat sebelah saat menjadi pengadil di lapangan. “Banyak sekali keputusan wasit di sepanjang pertandingan, kalau kalian melihatnya, itu bukan pertandingan sepak bola, ini sebuah pertunjukan komedi dan sangat berlebihan,” ucap STY dilansir dari situs resmi PSSI.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (Bola.net)
“Saya tidak bisa mengatakan apa pun tentang pemain yang kena kartu merah, saya kehabisan kata-kata. Sepak bola tidak seharusnya dimainkan seperti ini. Kartu merah pertama kami, tidak ada kontak sama sekali. Mengapa mereka tidak memakai VAR dalam situasi seperti ini?,” kata STY.
Memang sebelum Ivar mendapat kartu merah, wasit tidak memakai video assistant referee atau VAR untuk mengecek apakah pemain perlu mendapatkan kartu merah atau tidak. Biasanya wasit melihat VAR jika pelanggaran itu cukup keras dan berpotensi memberikan kartu merah.
Timnas Indonesia U-23 (Liputan6.com)