Kini, dunia sedang terfokus dengan munculnya fenomena gerhana matahari total yang diprediksi akan segera terjadi. Tak cuma itu, prediksi lainnya juga akan terjadi fenomena berupa ledakan bintang yang disebut nova.
Menurut sistem biner Corona Borealis, satu bintang raksasa merah yang sudah menua akan meledak dan menghasilkan ledakan nova yang begitu dahsyat. Berada 3.000 tahun dari cahaya bumi, Corona Borealis ini merupakan rumah bintang katai putih yang biasanya disebut T Coronae Borealis.
Dari penelitian NASA, peristiwa langka ini diperkirakan terjadi sebelum September 2024. Ketika hal ini terjadi, kemungkinan kita bisa menyaksikannya dengan mata telanjang.
Menurut BBC, ledakan bintang ini cuma terjadi 80 tahun sekali. Terakhir kali terjadi pada tahun 1946. Ketika fenomena ini terjadi, maka langit akan bercahaya dalam waktu 1 minggu.
"Kami tahu bahwa sebelum terjadi nova, warnanya akan meredup selama sekitar setahun dan T Coronae Borealis mulai meredup bulan Maret 2023, jadi itulah mengapa kami berpikir ini akan menjadi nova antara sekarang dan akhir September," kata pakar NASA, William J Cooke.
Lalu, apa yang terjadi di balik ledakan itu? Fenomena ini terjadi saat bintang katai putih yang ukurannya sebanding dengan Matahari, runtuh. Lalu bintang raksasa merah yang dekat dengan akhir siklus hidupnya akan membesar hingga berukuran 74 kali lebih besar dari Matahari, kemudian saling mendekat.
Dan pada dasarnya, nova ini merupakan bom hidrogen tapi tak akan berdampak buruk pada Bumi karena jaraknya yang sangat jauh.
Ilustrasi gerhana matahari (via detik)