Mengantuk bagaimanapun juga obatnya adalah tidur. Tetapi kalau pas lagi akan terlelap tiba-tiba kita merasa tubuh akan terjatuh, pasti membuat kita kaget dan nggak bisa ngantuk lagi. Sebel sih, tapi kira-kira apa ya penyebabnya?
Kalau kalian pernah merasakannya, ini ternyata cuma sensasi lho. Nggak beneran jatuh. Dan seperti ini adalah hal yang cukup wajar. Sensasi tersebut juga bukan merupakan tanda sebuah penyakit yang menyerang tubuh. Ada alasannya mengapa kita bisa merasakan sensasi tersebut.
Fenomena sensasi terjatuh ini yang disebut dengan hypnic jerk. Dan terjadi pada dua sistem saraf yang mengontrol otak kita saat sedang tidur. Sistem saraf pertama bernama ventrolateral preoptic nucleus (VLPO) yang bertugas untuk mengatur rasa kantuk kita. Yang kedua, adalah saraf reticuler activating system yang mengatur rasa bangun kita.
Nah, saat kita mengalami hypnic jerk, dua sistem saraf ini bekerja bersamaan, mengontrol rasa kantuk dan rasa bangun kita. Bukan berjalan satu persatu secara berurutan setelah tubuh merasa cukup istirahatnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa saat orang tertidur, ia akan mengalami 4 tahapan kesadaran. Yaitu tahap NREM 1, NREM 2, NREM 3, dan tahap REM. Pada tahap NREM 1 sampai 3, merupakan tahapan bagi tubuh kita untuk mencapai tidur pulas. Sedangkan tahap REM adalah tahap di mana kita sudah tertidur lelap, nih, dan mimpi akan terjadi pada tahap ini.
Hypnic jerk yang membuat kita merasa jatuh terjadi pada tahap NREM 1. Pada tahapan tersebut, pikiran kita sedang mengalami setengah sadar dan setengah tertidur. Di fase inilah saraf reticuler activating system dalam tubuh kita belum sepenuhnya tidur. Sehingga kadang saraf ini 'mengganggu' kerja saraf VLPO sehingga menyebabkan kita terbangun dengan kondisi seperti mau jatuh.
Tertidur (lipstiq.com)
Ada teori yang mengatakan bahwa hypnic jerk ini merupakan warisan dari masa lalu manusia sebagai manusia purba. Ketika manusia purba dahulu terbiasa untuk tidur di atas pohon, mereka mengembangkan sebuah refleks yang membuat mereka bisa langsung terjaga ketika mulai tidur.
Hal ini untuk mengantisipasi kalau-kalau mereka tidak bisa menjaga keseimbangan dan terjatuh ke tanah. Refleks inilah yang kemudian terus diwariskan dan terbawa hingga ke manusia modern seperti kita sekarang ini.
Pikiran antisipatif ini bisa muncul di manusia modern bahkan ketika kalian tak lagi tidur di atas pohon. Di antaranya semisal karena kecemasan, aktivitas fisik yang berat di sore hari, tidur dalam posisi yang tidak nyaman, hingga kelelahan atau kurang tidur.
Fenomena ini bisa kita hindari tentunya dengan tidur dalam posisi yang nyaman. Selain itu kita juga bisa melakukan beberapa peregangan sebelum tidur agak tidak dilanda kecemasan. Kita juga harus makan makanan yang kaya akan kalsium agar tidur menjadi berkualitas.
Terjaruh kasur (theconversation.com)