Jemaah di Tanah Suci Diimbau Pakai Masker, Ternyata Ini Penyebabnya

Jemaah yang beribadah di tanah suci disarankan untuk memakai master. Apa alasannya?

Pihak berwenang di Arab Saudi mengimbau kepada seluruh jemaah di tanah suci untuk memakai masker, khususnya ketika sedang berada di kawasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Apakah imbauan ini ada kaitannya dengan virus atau pandemi COVID-19?

Melansir dari CNBC Indonesia, hal itu karena menjaga kesehatan jemaah. Maklum saja pada bulan Ramadan banyak orang dari seluruh dunia melakukan umrah. Direktorat Keamanan Publik Arab Saudi memberikan pernyataan dalam postingan X bahwa memakai masker di Masjidil Haram dan Masjid Nabiwi bisa mencegah tertularnya penyakit.

Selain mengimbau jemaah untuk memakai masker, pihak berwenang di Arab Saudi juga mengatur agar suasana di dua tempat suci itu tidak padat. Misalnya halaman masjid dan lantai dasar dikhususkan untuk jemaah umrah selama Ramadan.

Akses pintu masuk dan keluar di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga akan diatur untuk mencengah kepadatan yang berlebihan. Kepadatan bisa membuat jemaah tidak nyaman dalam beribadah.

Bus-bus yang mengantarkan jemaah dilarang untuk masuk ke area masjid. Bus-bus ini dipersilahkan untuk parker di tempat yang sudah ditentukan. Hal ini untuk memperlancar lalu lintas dan menghindari penumpukan kendaraan yang bisa menyebabkan kemacetan di jalan.

Biasanya para jemaah setelah menunaikan umrah di Makkah, akan bergegas menuju Madinah untuk salat di Masjid Nabawi termasuk mendatangi tempat-tempat suci lainnya di Madinah.

Imbauan Pakai Masker di Tanah Suci (detikcom)

Pihak berwenang Arab Saudi yang bertanggung jawab atas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sudah siap untuk melayani kedatangan jemaah dalam jumlah besar selama Ramadan. Termasuk pembagian makanan untuk berbuka puasa. Untuk makanan berbuka puasa disediakan jutaan porsi makanan dan minuman.

Beberapa makanan yang dipersiapkan untuk jemaah yang akan berbuka puasa di tanah suci salah satunya di Masjidil Haram adalah roti, yoghurt, mamoul, dan jus apel. Saat menyantap roti bisa dicampurkan atau dicelupkan dengan yoghurt.

Sementara itu mamoul adalah biskuit manis dengan campuran selai kurma. Biskuit ini terbuat dari gandum utuh. Karena terbuat dari gandum makanan ini dianggap mengenyangkan. Sementara jus apel cocok diminum saat berbuka puasa karena cita rasa menyegarkan dengan campuran rasa asam dan manis.

Imbauan Pakai Masker di Tanah Suci (Bincang Syariah)