Penting untuk tidak membuat stereotip terhadap orang berdasarkan usia, jenis kelamin, atau karakteristik lainnya, terutama ketika mencoba mengambil kesimpulan setelah suatu peristiwa atau kecelakaan.
Ketika seorang pengemudi remaja terlibat dalam kecelakaan, sering kali orang lain yang terlibat berasumsi bahwa kecelakaan itu adalah kesalahan remaja tersebut. Membuat asumsi ini tidak boleh dilakukan karena kesalahan sebenarnya di balik kecelakaan akan bergantung pada beberapa faktor, dan evaluasi terhadap setiap tindakan pengemudi menjelang kejadian tersebut perlu dievaluasi.
Namun, statistik yang berkaitan dengan kecelakaan mobil menunjukkan bahwa pengemudi remaja lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan, dan hal ini menunjukkan bahwa seringkali remaja menyebabkan kecelakaan karena perilaku mereka di belakang kemudi. Berikut ini adalah 3 alasan mengapa remaja sering kali disalahkan dalam kecelakaan.
1. Pengemudi muda kurang mempunyai pengalaman mengemudi
Kurangnya pengalaman dapat menyebabkan pengemudi remaja tidak selalu mengetahui cara terbaik untuk bereaksi dalam situasi tak terduga di jalan. Hal ini bisa berarti bahwa mereka melakukan tindakan berbahaya karena panik, atau mereka menghabiskan begitu banyak waktu pada elemen dasar mengemudi sehingga mereka tidak membuat rencana yang matang dan mewaspadai potensi bahaya.
Remaja korban kecelakaan (radarcirebon.disway.id)
2. Remaja lebih rentan melakukan perilaku berisiko
Remaja menyukai adrenalin. Kesukaan tersebut kerap mereka lakukan dengan cara mengemudi sambil dalam keadaan mabuk tidak hanya ilegal tetapi juga sangat berbahaya. Meskipun pengemudi dari segala usia terlibat dalam mengemudi dalam keadaan mabuk, remaja memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengambil risiko ini, dan sering kali dapat terpengaruh oleh tekanan teman sebaya.
Dua remaja mengemudikan motor tanpa helm (medcom.id)
3. Remaja memiliki ketergantungan yang lebih tinggi terhadap ponsel
Saat berkendara, ponsel pintar harus berada di luar jangkauan pandangan dan pikiran. Hal ini agar fokus mengemudi tidak terganggu.
Namun, mereka yang bergantung pada ponsel pintar memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menggunakan ponselnya saat mengemudi. Generasi muda, khususnya, memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menggunakan ponsel saat mengemudi, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Remaja 14 tahun kemudi mobil dan tewaskan sang nenek (dream.co.id)