Reaksi (G)I-DLE Terkait Lagu 'Wife' Yang Jadi Kontroversi Sampai Dilarang Tayang Sama KBS

Lagu 'Wife' dilarang tayang di KBS karena lirik lagunya yang dianggap mengandung unsur sensual.

(G)I-DLE akhirnya buka suara menanggapi soal lagu terbaru mereka, 'Wife' yang dinilai kontroversial. Diketahui, (G)I-DLE comeback dengan lagu 'Wife' pada 21 Januari 2024. Dalam waktu 8 hari, video klip lagu itu sudah ditonton sampai 20 juta kali.

Akan tetapi, lagu itu menuai kritik publik karena lirik lagunya yang dianggap mengandung unsur sensual. Saking eksplisitnya lagu 'Wife', stasiun televisi KBS bahkan sampai melarang lagu tersebut untuk ditayangkan di jaringannya.

Seiring dengan ini, pihak (G)I-DLE memberikan penjelasan. Lewat platform musik Kakao Entertainment, para member (G)I-DLE mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengajukan banding atas keputusan dari KBS tersebut.

Sebagai gantinya, mereka akan tetap melakukan promosi dengan lagu lainnya yakni 'Super Lady' yang baru rilis pada 29 Januari 2024. Ini berarti, (G)I-DLE memutuskan untuk tidak mengubah lirik lagu 'Wife' sebagai syarat agar bisa tayang di KBS dan jaringannya. 

Sementara itu, leader (G)I-DLE, Soyeon sempat menyinggung soal pembuatan album penuh mereka bertajuk '2'. Di mana, album ini memuat 8 lagu diantaranya, 'Super Lady', 'Revenge', 'Doll', 'Vision', '7 Days', 'Rollie', hingga 'Wife'.

"Album ini dibuat setelah saya terus-menerus merenungkan dan berupaya untuk mengisinya dengan (G)I-DLE. Ini adalah album yang dibuat dengan makna yang ditempatkan pada esensi dari apa artinya menjadi seorang seniman," terang Soyeon (G)I-DLE.

Penampilan Member (G)I-DLE Dalam Lagu 'Wife' (YouTube)

Menariknya lagi, soal lagu 'Super Lady', (G)I-DLE membagikan promosinya dengan membuat format seperti berita. Akan tetapi, hal ini malah memicu kritik lantaran teks yang seolah-olah ditujukan langsung pada suara-suara kritis yang ditujukan untuk mereka.

Teks itu menyatakan bahwa "G Group, kontroversi yang tidak berhenti pada berita comeback yang merangsang." Hal ini seolah menguatkan dugaan bahwa agensi memang sengaja membuat kontroversi sebagai salah satu teknik pemasaran mereka.

Promosi (G)I-DLE Dalam Bentuk Berita Yang Jadi Sorotan (Twitter)