Heart to Heart: Riana Panca Wati Berbagi Kebahagiaan Sebagai MUA di Perkampungan

Podcast Heart to Heart mengangkat cerita dari Riana Panca Wati, seorang MUA di perkampungan.

Riana Panca Wati yang akrab disapa Riana menjalani profesi sebagai seorang Makeup Artist atau MUA. Sosoknya bisa memberikan inspirasi karena selama bekerja dia ikhlas dan memberikan cinta dan kebahagiaan kepada orang yang dirias wajahnya. Riana bahkan sering merias orang-orang yang tinggal di perkampungan. Kisahnya juga bisa ditonton dalam program Podcast Heart to Heart di YouTube Paragram Media.

Perjuangan Jadi MUA

Kepada  host Rezy Andriati, Riana menceritakan perjuangan bisa menjadi MUA. Ternyata sejak masih remaja, Riana sudah hobi dandan dan sering merias wajah teman-teman di sekolah SMEA (Sekarang SMK). Kebetulan Riana mengambil jurusan Sekretaris dan mengharuskan bisa berpenampilan yang baik.

Makin hari Riana semakin ingin menjadi seorang MUA. Ingin ikut kursus namun Riana terbentur masalah biaya yang tidak sedikit. Akhirnya ada teman yang mulai mengajaknya bekerja sebagai rekanan MUA dalam acara pernikahan. Dari situ dia makin memoles kemampuannya merias wajah. “Waktu itu aku cari pengalaman dulu,” kata Riana.

Riana pun mulai dikenal banyak orang sebagai MUA. Memang mayoritas orang-orang yang dirias tinggal di perkampungan. Tapi hal itu tidak dijadikan beban baginya. “Aku kalau kerja nggak milih-milih. Nggak mematok harga juga. Kalau kita kerja bagus maka orang akan bayar dan pakai kita lagi,” imbuh Riana yang mengaku dirinya tak perhitungan. Bahkan ia pernah lho dibayar pakai makanan nasi kotak.

Direndahkan Orang

Tentu bertahun-tahun menjalani profesi sebagai MUA banyak suka dan duka yang sudah dirasakan oleh wanita berhijab ini. Misalnya dia senang membantu orang lain yang ingin tampil berbeda di hari bahagia seperti pernikahan. Tapi kadang hambatan dalam pekerjaan sebagai MUA pernah juga dirasakan.

“Karena sering makeup di kampung-kampung jadi suka lewat jalan yang gelap, terus jalanan licin karena belum diaspal jadi jalanannya tanah merah,” kenang Riana yang kerap bertemu hewan-hewan liar seperti anjing di perkampungan yang sempat membuat nyalinya jadi ciut.

Belum lagi ketika merias orang namun Riana tidak diperhatikan karena kondisi perekonomian yang terbatas. “Mungkin juga namanya mau nikah keluarganya sibuk, jadi aku haus banget nggak dikasih minum,” jelas Riana.

Bahkan sebagai MUA pernah juga Riana direndahkan orang lain karena dianggap bukan MUA yang pintar. Banyak yang memandang sebelah mata padahal pengalaman yang ia miliki sangat banyak. “Banyak teman-teman yang bantu aku dan memberikan semangat kepada aku,” tambahnya.

Riana Panca Wati MUA (Dok.Istimewa)

Sakit Keras

Tahun 2020 bersamaan dengan pandemi COVID-19 Riana pernah jatuh sakit. Ganasnya penyakit diabetes atau gula membuat kondisi tubuh Riana memprihatinkan. Berat badannya turun drastis sekitar 50 kilogram. “Aku sempat sedih karena dikasih ujian,” jelas Riana yang mendapatkan sakit diabetes karena keturunan dari mendiang ayahnya.

Tubuh Riana yang sangat kurus membuatnya tak bisa leluasa bergerak. Bahkan selama 4 bulan Riana hanya bisa tidur di atas ranjang. Untungnya banyak orang yang memberikan perhatian kepada Riana sampai akhirnya dia sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa. “Kalau aku baik sama orang maka orang akan baik sama aku,” paparnya bijaksana. 

Riana Panca Wati MUA (Dok.Istimewa)

Riana pun mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang selalu memberikan perhatian kepadanya sejak dulu mengawali karier sebagai MUA sampai sekarang. Hidup Riana makin berwarna dan mendapatkan kesempatan kedua. “Rezeki itu sudah ada yang mengatur, rezeki nggak hanya soal uang. Kalau kita punya orang baik sama kita itu juga rezeki,” pungkasnya.

Riana Panca Wati MUA (Dok.Istimewa)