Sama seperti kita perlu membantu anak-anak dan remaja belajar mengenali dan mengungkapkan perasaan, kita juga perlu mengajari mereka cara mengelola (atau mengatasinya). Keterampilan mengatasi adalah strategi yang kita gunakan untuk mengelola perasaan dan menangani stres.
Coping mechanism dapat digunakan kapan saja, dan menggunakannya secara teratur dapat membantu mencegah terjadinya stres.
Pernahkah kamu memperhatikan bahwa kamu lebih mudah stres saat lelah atau lapar (alias hangry)? Mempraktikkan kebiasaan sehat, seperti tidur cukup berkualitas, mengonsumsi makanan dan camilan bergizi seimbang, serta aktif secara fisik dapat membantu menurunkan tingkat stres.
Hal yang sama juga berlaku untuk mengikuti rutinitas sederhana, seperti bangun atau tidur pada waktu yang sama setiap hari. Rutinitas memberi tahu kita apa yang diharapkan, yang pada gilirannya membantu kita merasa lebih aman dan tenteram. Keamanan rutinitas bisa menjadi sangat penting pada saat stres.
Melatih coping mechanism dari kecil bagus untuk perkembangan mental anak (momsmoney.kontan.co.id)
# Bagaimana Cara Mengajarkan Keterampilan Mengatasi masalah kepada anak-anak dan remaja?
Mempelajari cara mengelola stres dan menghadapi naik turunnya kehidupan adalah proses yang terus berlanjut sepanjang hidup kita.
Berikut adalah beberapa cara untuk membantu anak-anak dan remaja (dan kita juga orang dewasa) mengatasinya.
1. Strategi penanggulangan aktif:
- Berjalan-jalan, berlari, atau mendaki.
- Lakukan yoga atau peregangan.
- Lakukan jumping jack.
- Jalan di tempat.
- Nyalakan musik dan menari.
- Memantul atau menendang bola.
- Lompat tali atau hula hoop.
- Bermain squeezy.
- Bersepeda.
- Mainkan bersama keluarga.
2. Strategi penanggulangan yang menenangkan:
- Mendengarkan musik yang menenangkan.
- Tarik napas dalam-dalam.
- Latihlah imajinasi dan pikirkan tempat yang tenang dan bahagia.
- Kencangkan dan rilekskan ototmu.
- Istirahat yang tenang.
- Minumlah air dingin.
- Tutup mata, dan hitung sampai 10 atau mundur dari 100.
- Membaca buku atau majalah.
- Mandi atau berendam.
- Meniup balon.
- Memeluk boneka binatang.
- Menghabiskan waktu di luar. Duduk dan lihatlah awan, atau pejamkan mata dan dengarkan suara di sekitar.
Coping mechanism yang bisa diajarkan ke anak (instagram.com)
3. Strategi penanggulangan yang kreatif:
- Mewarnai, menggambar, atau melukis.
- Menulis puisi.
- Membuat sebuah lagu.
- Memainkan sebuah alat musik.
- Menulis jurnal tentang pikiran atau perasaan.
- Bermain Play-Doh.
- Bermain Lego atau balok.
- Bermain dengan tekstur berbeda, seperti beras atau krim cukur.
- Buatlah permainan baru.
4. Strategi penanggulangan sosial:
- Mainkan permainan bersama keluarga.
- Teleponlah seorang teman.
- Pelukan atau bermainlah dengan hewan peliharaan.
- Membaca buku bersama.
- Facetime dengan kerabat.
- Berbagi perasaan dengan orang dipercaya.
5. Strategi coping yang mengubah pola pikir:
- Pikirkan sesuatu yang positif.
- Fokus pada 1 hal yang kamu syukuri.
- Tutup mata, dan pikirkan sesuatu yang dinantikan.
- Lihatlah gambar, atau pikirkan kenangan indah.
- Fokuskan energi pada momen saat ini dengan melakukan latihan grounding.
- Pikirkan tentang sesuatu yang membuatmu tertawa.
- Buat kapsul waktu dengan karya seni favorit, pekerjaan rumah, rapor, dan gambar dari tahun lalu.
- Berlatihlah membingkai ulang.
- Fokus pada apa yang dapat dikendalikan.
Belajar mengelola emosi dimulai saat kita masih muda dan berlanjut sepanjang hidup kita. Dengan mengajarkan anak-anak strategi mengatasi masalah yang sehat sejak dini, dan mempraktikkannya secara teratur, kita membangun ketahanan mereka dan mempersiapkan mereka untuk sukses. Namun ingat, tidak ada kata terlambat untuk mulai mengembangkan keterampilan mengatasi masalah yang sehat pada anak-anak dan remaja.
Membaca bisa jadi coping mechanism untuk anak (idntimes.com)