Diare adalah masalah pencernaan yang menyebabkan buang air besar encer. Biasanya berlangsung kurang dari beberapa minggu. Namun, diare kronis bisa bertahan lebih lama dari ini.
Meskipun diare sering kali hilang dengan sendirinya, beberapa pengobatan rumahan dapat meringankan gejala dan mempercepat pemulihan.
Di artikel ini, kamu akan menemukan cara menangani dan menghentikan gejala diare dengan alami, serta kapan sebaiknya harus segera memeriksakan diri ke dokter.
# Pertolongan Pertama pada Penderita Diare
Obat diare yang ada di pasaran mungkin saja manjur menghentikan buang air besar encer yang kamu alami. Namun, efeknya tidak bagus untuk penceranaanmu karena obat itu bisa membuat kerja ususmu jadi berkurang. Padahal, gerakan peristaltik di usus sangat penting untuk mengeluarkan sisa makanan untuk kemudian dibuang saat BAB.
Maka dari itu, coba lakukan cara alami ini jika kamu mengalami diare:
Gejala dan penyebab diare (reisha.net)
1. Cukupi Kebutuhan Cairan
Diare menyebabkan kekurangan cairan, termasuk air. Hal ini menyebabkan tubuh kehilangan elektrolit seperti natrium dan klorida. Jika kebutuhan akan cairan tidak terpenuhi, kamu mungkin mengalami dehidrasi.
Dehidrasi bisa berbahaya pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua, jadi sangat penting bagi mereka untuk minum air jika mengalami diare.
Minum air adalah langkah pertama menuju rehidrasi. Dokter juga dapat menganjurkan orang untuk minum jus buah encer, larutan rehidrasi OTC, seperti Pedialyte, atau minuman olahraga, seperti Gatorade.
Diare Eksudatif dan diare Paradoksikal (halodoc.com)
2. Makan dalam Porsi Kecil
Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), pola makan dalam porsi kecil namun sering bisa lebih baik daripada makan tiga kali dalam porsi besar sehari saat pulih dari diare. Beberapa makanan yang mereka rekomendasikan antara lain:
1. Makanan atau minuman tinggi natrium dan kalium, seperti kaldu, pisang, dan kentang rebus.
2. Makanan rendah serat, termasuk yogurt, daging tanpa lemak, dan mie.
Namun, tidak semua orang mendapat manfaat dari makanan yang sama saat mengalami diare. Misalnya, orang dengan intoleransi laktosa mungkin ingin menghindari yogurt.
Beberapa orang mungkin mendapati bahwa mengonsumsi makanan cair selama 24 jam pertama diare membantu menenangkan sistem pencernaan. Ini mungkin termasuk kaldu asin, sup hambar, dan minuman.
2. Pola makan PBAR
Pilihan lain bagi penderita diare adalah diet BRAT. Diet ini terdiri dari:
Pisang
Beras
Apel
Roti panggang
Diet ini menggabungkan makanan hambar yang rendah serat dan tinggi pati, yang dapat membantu menghasilkan buang air besar yang lebih padat. Makanan ini juga mengandung nutrisi bermanfaat, seperti potasium dan pektin.
Penting untuk diperhatikan bahwa diet ini sangat membatasi dan tidak memberikan nutrisi seimbang. Orang sebaiknya hanya mengikuti diet ini sampai mereka merasa lebih baik dan bukan untuk jangka panjang.
3. Menghindari Makanan Tertentu
Beberapa orang mungkin sebaiknya menghindari makanan yang dapat mengiritasi atau memberi tekanan pada saluran pencernaan. Makanan itu antara lain:
- makanan berlemak tinggi, termasuk gorengan, keripik, dan kue kering
- makanan yang mengandung pemanis buatan
- makanan dengan kadar fruktosa tinggi
- daging berlemak, seperti bacon
- makanan berserat tinggi, seperti kacang-kacangan dan sayuran dalam keluarga kubis
Jika seseorang memiliki intoleransi laktosa, dokter mungkin menyarankan untuk menghindari produk susu yang mengandung laktosa, karena dapat memperburuk diare.
4. Mengonsumsi probiotik
Probiotik merupakan mikroorganisme yang dapat bermanfaat bagi sistem pencernaan. Mereka mungkin mendukung kerja usus dan membantu orang melawan infeksi.
Probiotik secara alami terdapat pada beberapa yogurt dan makanan fermentasi lainnya. Masyarakat juga dapat membeli suplemen probiotik di toko kesehatan atau online.
Gejala dehidrasi (krakataumedika.com)
#Kapan Harus ke Dokter?
Pada kebanyakan kasus, gejala diare akan berhenti dalam waktu 5–7 hari. Namun, diare memiliki berbagai penyebab, yang mungkin bisa ditangani oleh dokter. Orang harus menghubungi dokter jika diare berlanjut selama beberapa hari atau tidak merespons pengobatan di rumah.
Alasan lain untuk menemui dokter karena diare meliputi:
1. Darah atau nanah dalam tinja
2. Demam
3. Tanda-tanda dehidrasi, seperti rasa haus yang berlebihan dan mulut kering
4. Diare kronis
5. Diare saat tidur
6. Penurunan berat badan yang signifikan
7. Sakit perut yang parah
Orang yang berisiko mengalami komplikasi, seperti anak kecil dan orang lanjut usia, juga harus menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan jika diare tidak kunjung membaik dalam waktu 48 jam.