Seperti halnya di negara-negara lain, Korea Selatan memiliki komunitas LGBT+ yang bahkan juga ada di lingkungan idola K-Pop. Entah mereka terbuka tentang hal itu atau merahasiakan seksualitas mereka. Hal berbeda terjadi di Korea Utara, konsep LGBT+ sama sekali tidak ada di Korea Utara.
Dalam sebuah kesempatan tanya jawab, beberapa orang diberi kesempatan untuk bertanya kepada seorang pembelot Korea Utara, bernama Harry. Apa pun yang membuat mereka penasaran. Kemudian salah seseorang bertanya apakah ada komunitas LGBT di negara terpencil itu. Harry pun membantah pertanyaan itu, “Di Korea Utara, tidak ada konsep…tidak ada istilah gay.”
Kim Kong Un, Kepala Negara Korea Utara (kompas.com)
Sebaliknya, hal itu dianggap tidak normal di mata orang Korea Utara. Harry mengungkapkan, "Mereka mengira itu adalah penyakit."
Jang Yeong Jin, “satu-satunya pembelot gay yang terbuka” di Korea Utara, juga membenarkan pemikiran publik. Dia mengatakan kepada BBC, "Di Korea Utara, jika seorang pria mengatakan dia tidak menyukai seorang wanita, orang mengira dia tidak sehat." Itu sebabnya Jang Yeong Jin butuh beberapa saat untuk menemukan apa itu homoseksualitas dan sepenuhnya menyadari bahwa itu adalah identitasnya.
Wanita Korea Utara (popbela.com)
Dan warga Korea Utara yang mengekspresikan seksualitas mereka dalam bentuk yang berbeda dari heteroseksualitas tidak diterima. Dua lesbian dieksekusi di depan umum di Korea Utara dengan alasan "dipengaruhi buruk oleh kapitalisme dari Jepang dan membawa korupsi moral publik."
Tentara Korea Utara (csmonitor.com)