Kamu pernah mendengar tentang rapunzel syndrome? Kita pasti tahunya Rapunzel adalah nama salah satu tokoh kartun perempuan dengan rambut panjang nan menawan. Namun sayangnya, rapunzel syndrome bukan bermaknsa putri yang ada dalam kisah animasi.
Ternyata rapunzel syndrome adalah gangguan kejiwaan langka yang bisa berisiko kematian jika tidak diatasi secara tepat dan cepat. Bagaimana ya penjelasan detail rapunzel syndrome? Yuk, kenalan lebih jauh lagi.
Apa Itu Rapunzel Syndrome?
Mengutip laman Hellosehat, rapunzel syndrome merupakan masalah kesehatan langkan yang terjadi akibat penderita sering memakan rambutnya sendiri. Kebiasaan ini pada akhirnya akan menyebabkan trikobezoar, yakni bola rambut besar di dalam lambung dan usus halus.
Umumnya kondisi kejiwaan ini sering dialami oleh perempuan. Banyak yang ditemukan, bahwa penderitanya adalah anak-anak, remaja, dan perempuan muda dengan usia di bawah 30 tahun.
Rapunzel Syndrome (via IDN Times)
Penyebab Rapunzel Syndrome
Sebenarnya penyebab dari rapunzel syndrome adalah trikofagia, yakni kondisi yang berkaitan dengan kebiasaan makan rambut yang berkaitan dengan trikotilomania. Trikotilomania merupakan gangguan mental, ketika penderitanya tidak bisa menahan diri untuk tidak mencabut rambut dari kulit kepala.
Setelahnya, beberapa penderita akan memakan dan menelan rambut yang sudah tercabut tadi. Di sisi lain, rambut memiliki struktur yang sulit dicerna, sehingga rambut tersangkut di perut dan membentuk bola rambut yang akan bertambah berat jika tercampur dengan makanan lain dalam lambung.
Rapunzel Syndrome (via Republika)
Gejala Rapunzel Syndrome
Umumnya gejala rapunzel syndrome ditandai dengan sakit perut, perut kembung, sering merasa kenyang, penurunan berat badan, dan mual. Tidak hanya itu, rapunzel syndrome juga bisa ditandai dengan ketakutan berlebih pada kenaikan berat badan, muntah setelah makan, terasa nyeri pada bagian tulang rusuk, rambut rontok yang tidak merata, dan bau mulut.
Sayangnya, gejala rapunzel syndrome sulit terdeteksi. Sebab gejala-gejala tersebut tidak terlihat selama beberapa tahun. Namun, jika gangguan kejiwaan tersebut sudah sangat parah, maka gejala tersebut akan mulai terlihat.
Rapunzel Syndrome (via Tempo.co)
Cara Mengatasi Rapunzel Syndrome
Pada penderita yang bola rambut dalam lambungnya sudah cukup besar, dokter akan mencoba mengeluarkannya dengan cara endoskopi lambung. Namun jika tidak memungkinkan, maka akan dikeluarkan melalui operasi.
Rapunzel syndrome juga bisa diatasi dengan terapi perilaku kognitif dan evaluasi psikologis. Tujuannya adalah untuk mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan mental yang mungkin menjadi penyebab seseorang memakan rambutnya sendiri.
Baru saja adalah sedikit ulasan tentang rapunzel syndrome yang membuat penderitanya suka makan rambut sendiri. Kalau kamu merasa memiliki beberapa gejala yang sudah dijelaskan, sebaiknya segera konsulasinya ke dokter sebelum terlambat.
Rapunzel Syndrome (via IDN Times)