Seorang wanita asal Australia bernama Ally Hensley, menceritakan soal kondisinya yang membuatnya sedih selama bertahun-tahun.
Ally lahir tanpa memiliki vagina hingga dirinya merasa sama seperti boneka Barbie yang tak punya kelamin.
Kondisinya itu disebut dengan istilah Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser ang mempengaruhi satu dari 5.000 wanita di seluruh dunia dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Diagnosisnya pun diikuti dengan kondisi tanpa rahim dan leher rahim hingga tak bisa hamil.
"Selama bertahun-tahun aku merasa malu dengan tubuhku. Aku merasa bukan wanita yanf normal dan harus berdamai dengan fakta bahwa aku tidak pernah bisa memiliki anak. Aku tidak merasa seperti wanita pada umumnya, dan bagaimana bisa membangun hubungan dengan pria, dan kesulitan merasa diri lebih berharga, percaya diri dan mempertanyakan apakah aku cukup sebagai wanita?" Terang Ally dalam podcast XPosed.
Dirinya pun tak bisa melakukan hubungan seks bila tak melakukan operasi atau pelebaran manual dengan dilator medis. Akhirnya, Ally memutuskan untuk memakai dilator.
"Aku memilih pelebaran, aku ingin membuat vagina saya sendiri. 'Lesung pipit' vaginaku tidak lebih dari panjang ibu jari dan aku harus meregangkannya hingga setidaknya lima inci," ucap Ally.
Proses dilator itu sendiri cukup lama yakni 9 bulan. Masa-masa itulah Ally merasa banyak kesakitan. Dirinya pun mengaku baru bisa menerima kondisi fisiknya selama 25 tahun. Dan kini, dirinya telah menjadi seorang influencer soal alat kelamin.
"Aku memposting sesuatu tentang vaginaku di Instagram dan menerima begitu banyak DM dari wanita yang juga merasa malu dengan kondisi medisnya, sehingga mereka tidak merasa diri sepertin perempuan 'normal', apa pun arti kata itu," ujarnya.
Ally Hensley wanita yang lahir tanpa vagina (via instagram)