Viral Mantan Pilot Pesawat Tempur yang Kini Beralih Jadi Penjual Bakmi dan Sate

Viral Mantan Pilot Pesawat Tempur yang Kini Beralih Jadi Penjual Bakmi dan Sate

Seorang mantan pilot pesawat tempur bernama Wahyudi Sumarwoto menjadi perbincangan karena profesinya saat ini yang berbeda dari profesinya dulu.

Sebelumnya, ia pernah menjadi pilot pesawat tempur kursi tunggal jenis Hawk buatan Inggris dan Skyhawk buatan Amerika Serikat (AS). Bahkan ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Komandan Kodiklat dengan pangkat Marsekal Pertama (bintang satu).

"Kalau dengan Angkatan Darat saya seangkatan dengan Letjen Doni Monardo (mantan Kepala BNPB). Saya pensiun pada 2018," kata Wahyudi kepada detikcom, Senin (2/10/2023) lalu.

Saat masuk pada masa pensiun, Wahyudi pun mengajar diInstitut Teknologi Dirgantara Adisutjipto (ITD Adisutjipto). Namun selain itu, dirinya juga membangun bisnis kafe bernama  Red Wood Kopi dan Resto di Jalan Beringin Raya, Maguwoharjo, Sleman

"Saya bangun dengan modal sendiri, dari tabungan dan uang ganti untung lahan di Kalasan yang kena pembebasan untuk jalan tol," ujar lelaki kelahiran Yogyakarta, 16 Juni 1960 itu.

Wahyudi Sumarwoto mantan pilot pesawat tempur yang membuka bisnis kafe (via detik)

Nama RedWood itu sendiri sengaja menjadi bahan nostalgia baginya. Dirinya pernah bertugas ke Alaska, AS pada 2015. Kala itu saat mengunjungi pangkalan Angkatan Udara di ujung utara Amerika Mbah Wo terkesan dengan pohon besar yang tingginya sekitar 100 meter. 

"Namanya Red Wood," ujarnya.

Sejak lama, pria yang biasa disapa Mbah Wo ini bercita-cita ingin memiliki kafe usai dirinya terinspirasi dari sebuah kafe di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ketika dinas di sana, ia sempat berkunjung ke kafe yang dikelola oleh warga negara asing.

Dia biasa menghampiri dari meja satu ke meja yang lain menyapa tamu-tamunya. Dari situlah Wahyudi berniat ingin memiliki kafe sendiri saat sudah pensiun.

"Buat pensiunan seperti saya kan itu asyik bisa menambah kenalan, teman, berbagi cerita dan pengalaman," kata Mbah Wo.

Jauh sebelum itu, Mbah Wo pernah berdinas di Beijing sebagai Atase Pertahanan pada 2006 - 2009. Saat sedang di hari libur, ia terbiasa berkeliling dan mencicipi aneka kuliner.

"Jadi lidah saya ini sudah terlatih lah untuk mencicipi aneka cita rasa menu masakan," ujar Mbah Wo.

Dia mengaku belajar memasak secara otodidak dengan pendampingan sang istri. "Saya pernah coba membuat beberapa resep, dan istri saya ternyata suka.

"Istri saya yang menyempurnakan untuk racikan bumbunya," ujar Mbah Wo.

Kafe Redwood menawarkan aneka menu tradisional racikan Mbah Wo dan istrinya. Ada Bakmi Jawa Mbah Wo, Gule dan Sate Kambing Mendoniko, Tongseng, Nasi Bakar, Ayam Gecheck, hingga Nasi Liwet Solo. Untuk harga ada di kisaran Rp 20 ribu - 35 ribu. Tapi ada juga menu yang dipatok hingga Rp 180, yaitu Endas Kambing Utuh.

Wahyudi Sumarwoto mantan pilot pesawat tempur yang membuka bisnis kafe (via detik)