Sudah setahun pasca tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 silam, kondisi stadion sepak bola di Kabupaten Malang ini sungguh memprihatinkan. Memang Stadion Kanjuruhan sudah setahun tidak dipergunakan sebagai lokasi pertandingan sepak bola karena ditutup.
Setahun berlalu foto-foto terkini Stadion Kanjuruhan pun tersebar. Nampak bagian stadion banyak yang tidak terawat. Rumput di lapangan mulai tumbuh lebat bak ilalang atau semak belukar.Semak-semak itu tidak hanya memenuhi bagian rumput lapangan saja, karena di bagian-bagian pinggir lapangan juga dipenuhi tumbuhan.
Akhirnya ilalang dan semak belukar yang memenuhi lapangan dibakar oleh Aremania saat momen setahun “Tragedi Kanjuruhan” yang diselenggarakan di dalam stadion pada Minggu (1/10) lalu. Rumput dibakar agar kondisi lapangan menjadi rapi.
Sementara itu bagian tribun penonton Stadion Kanjuruhan sudah jelas sangat kotor. Sebab sudah setahun tidak dibersihkan. Kursi-kursi di tribun dipenuhi debu-debu yang menempel. Agar pembatas tribun dibiarkan rusak dan belum diperbaiki.
Suasana hening menyeruak di stadion yang dulunya menjadi kandang tim Arema FC dan selalu dipadati Aremania untuk mendukung klub kesayangan. Belum diketahui sampai kapan Stadion Kanjuruhan ini bak jadi bangunan terbengkalai.
Padahal mantan Menpora Zainudin Amali pernah berencana untuk merenovasi Stadion Kanjuruhan yang dimulai pada tahun 2023. Sepertinya rencana tersebut belum terealisasi hingga kini sampai Menpora dijabat oleh Dito Ariotedjo.
Presiden Joko Widodo sempat mendatangi Kanjuruhan dan mengecek bagian-bagian stadion. Jokowi meminta Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat melakukan audit. Kemudian bangunan dirobohkan dan dibangun baru sesuai standar FIFA. Kanjuruhan diharapkan bisa meniru Stadion Manahan di Solo.
Stadion Kanjuruhan (SOLOPOS.com)
Setelah Stadion Kanjuruhan kosong, dikabarkan menjadi angker. Apalagi lebih dari 100 nyawa melayang di stadion itu setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya. Melansir dari koranmemo.com, disebutkan bahwa warga dan penjual makanan di sekitar stadion sering mendengar suara rintihan seperti seseorang yang meminta tolong.
Suara itu diduga berasal dari dalam stadion dan pintu 13, dimana banyak suporter meninggal dunia karena berdesak-desakan hingga terinjak saat hendak keluar dari stadion. Ahmad Subaidi salah satu pedagang minuman panas di dekat stadion mengatakan bahwa suara-suara mistis itu sudah sering didengar oleh orang-orang yang sedang berada di kawasan stadion pada malam hari.
Pernah juga ada seorang warganet merekam suasana Stadion Kanjuruhan pada malam hari usai kejadian. Sayup-sayup terdengar suara suporter Aremania. Padahal malam itu tidak ada pertandingan. Lalu apakah suara tersebut berasal dari arwah korban yang meninggal?
Stadion Kanjuruhan (beritajatim.com)