Perayaan Natal itu rasanya tak lengkap tanpa adanya keberadaan pohon Natal yang dirias sedemikian rupa, sehingga nampak berwarna-warni.
Sebenarnya pohon Natal itu memiliki sisi sejarah yang beragam lho. Asal-usul pohon cemara dijadikan pohon Natal itu sudah berlangsung semenjak beratus-ratus tahun lamanya.
Sebenarnya kalau ditarik dari segi sejarah, asal usul pohon Natal bermula dari tradisi masyarakat Eropa pada masa lalu.
Mulai dari negara Jerman sampai ke Tanah Inggris, setiap wilayah Eropa sebenarnya memiliki cerita legendanya sendiri-sendiri.
Penasaran? yuk kita simak legenda dibalik asal usul pohon cemara yang dijadikan sebagai simbol pohon Natal.
1. Tradisi Bangsa Romawi Kuno
Sebenarnya perayaan Natal dengan menggunakan simbol pohon Natal sudah berlangsung semenjak ratusan tahun yang lalu. Tepatnya pada masa Romawi Kuno.
Dahulu kala setiap tanggal 17 Desember pada setiap tahunya, masyarakat Romawi Kuno berbondong-bondong meriasi kuil-kuil tempat peribadatan guna merayakan Saturnalia, Yaitu perayaan untuk menghormati Dewa Saturn, Dewa pertanianya bangsa Roma.
Tradisi Romawi Kuno (id.donorschooseapp.org)
2. Budaya Musim Dingin Masyarakat Eropa Utara
Masyarakat Eropa Utara pada masa lalu senang sekali memajang sesuatu yang berbentuk piramid di depan rumahnya. Contoh, seperti menyusun buah-buahan keatas hingga membentuk piramid.
Selain suka menyusun buah dan benda serupa piramid, masyarakat Eropa Utara pada saat itu gemar menanam pohon Cemara yang memiliki bentuk seperti piramid. Biasanya mereka menanam di depan rumahnya.
Konon benda ini akan mengusir roh jahat. Biasanya mereka suka memajang benda dan pohon ini pada musim dingin. Hal ini dilakukan sebagai pengingat bahwa musim semi akan segera datang.
Budaya Musim Dingin Masyarakat Eropa Utara (imagenesmy.com)
3. Mitos Martin Luther
Seorang ahli agama asal Jerman yang bernama Marthin Luther ini adalah orang yang disebut-sebut sebagai pencipta pohon Natal.
Konon pada suatu malam, Martin melihat sebuah bintang yang bersinar di pucuk pohon pinus. Karena takjub dengan cahaya itu, akhirnya Martin menebang pohon pinus itu dan membawanya pulang.
Dirumahnya itu akhirnya Martin memasang lilin di setiap dahan pohon itu seolah-olah seperti pohon natal pada saat ini.
Martin Luther bersama keluarga (WordPress.com)
4. Legenda St Bonifasius
Masih dari Jerman, ada sebuah legenda tentang seseorang yang bernama St. Bonifasius. Konon ia berhasil membuat orang-orang penyembah pohon oak masuk kristen.
Bonifasius kemudian menebangi pohon-pohon oak yang mereka sembah. Setelah semua pohon itu ditebang, munculah pohon cemara mungil. Dan itu membuat orang-orang takjub.St Bonifasius mengatakan, pohon cemara itu adalah kehidupan yang mewakili Kristus.
Legenda St Bonifasius (depositphotos.com)
5. Tradisi Kerajaan Inggris Abad ke-19
Menurut para sejarawan, tradisi penggunaan pohon cemara di perayaan natal pertama kali diperkenalkan oleh keluarga kerajaan Inggris di tahun 1846.
Pada tahun itu muncul sebuah gambar Ratu Victoria bersama dengan Pangeran Albert yang sedang berpose di sekitar pohon Natal bersama dengan anak mereka.
Dalam lukisan itu nampak pohon cemaranya diriasi dengan pernak-pernik seperti layaknya pohon Natal. Disebutkan bahwa pohon cemara ditanam oleh Pangeran Albert di Istana Windsor.
Kemungkinan penggunaan pohon Natal juga dipengaruhi Pangeran Albert yang berasal dari Jerman, yang sebelumnya sudah mengenal tradisi pohon cemara di musim dingin.
Jadi begitulah sejarahnya pohon cemara yang akhirnya menjadi simbol perayaan Natal bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Luar biasa banget ya gengs.
Tradisi Kerajaan Inggris Abad ke-19 (wallpaperhd10.blogspot.com)