Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo Jepang mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang hancur ke Samudera Pasifik pada Kamis sore kemarin (24/8).
Para eksekutif perusahaan tersebut, yang dikenal sebagai TEPCO, mengatakan kepada wartawan bahwa mereka akan segera menghentikan pelepasan air olahan ke Pasifik jika ada masalah yang terdeteksi. Air mulai mengalir sekitar pukul 1 siang. waktu setempat dengan rencana awal untuk mengeluarkan air "terus menerus" selama 17 hari, menurut perusahaan.
Di kawasan bisnis yang ramai di pusat kota Tokyo, aktivitas terjadi di dekat kantor pusat TEPCO pada hari Kamis. Meskipun para demonstran tidak diizinkan mendekati gedung TEPCO, ratusan orang berkumpul di seberang jalan. Kehadiran mereka sangat kontras dengan ketenangan Istana Kekaisaran di dekatnya, yang hanya berjarak satu kilometer.
Massa meneriakkan berbagai tuntutan, di antaranya seruan untuk “melindungi hak-hak kami.”
Pertemuan itu terorganisir dan damai. Para pengunjuk rasa dengan hati-hati memposisikan diri mereka di sepanjang trotoar, memastikan pejalan kaki bisa lewat. Para jurnalis, yang ditempatkan di tempat yang telah ditentukan, mengabadikan kejadian tersebut, sementara hanya sedikit polisi yang menyaksikan.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima (international.sindonews.com)
Perdana Menteri Fumio Kishida dan para ahli internasional telah menegaskan bahwa air yang diolah memenuhi standar keamanan.
TEPCO akan "di bawah bimbingan Pemerintah Jepang, menangani masalah ini dengan kesadaran kuat bahwa kami bertanggung jawab untuk 'mencegah kerusakan reputasi' dan 'tidak mengkhianati kepercayaan masyarakat Fukushima dan rakyat Jepang' selama masa berlakunya periode pelepasan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Demonstrasi berakhir dengan cepat dan damai sekitar pukul 11.00. Massa mengambil jalan yang berbeda.
Tak lama kemudian, dan berjarak 250 kilometer jauhnya, TEPCO mulai melepaskan limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir ke Samudera Pasifik, menandai dimulainya proses pembuangan yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa dekade.
Limbah nuklir Jepang dilepas ke lautan (wartabanjar.com)
Sementara itu, China mengecam dengan tegas tindakan Jepang. Negara Tirai Bambu memang memiliki persaingan ekonomi dan hubungan yang dingin dengan Jepang.
Waduuuh, kok ngeri banget. Gak bahaya tah?
Masyarakat Jepang melakukan unjuk rasa kecam tindakan pembuangan limbah nuklir ke laut (antaranews.com)