Kelinci menjadi hewan yang dijadikan lambang majalah Playboy. Kenapa kelinci jadi lambang majalah Playboy bukan tanpa alasan. Majalah asal Amerika Serikat ini sudah lama menjadikan hewan menggemaskan itu sebagai lambang majalah pria dewasa yang pertama kali terbit pada tahun 1963 di Chicago.
Lambang kepala kelinci pertama kali muncul pada majalah Playboy edisi kedua. Gambar kelinci itu digambar oleh Art Paul seorang direktur utama bidang seni majalah yang dimiliki oleh Hugh Hefner. Pemilihan kelinci dijadikan lambang, Hefner sebagai pemilik majalah pernah mengungkapkan.
Kelinci adalah hewan yang merepresentasikan konotasi seksual yang lucu, sesuai dengan karakter kelinci sebagai hewan yang lincah, menyenangkan, namun juga seksi. Kelinci yang imut-imut dan menggemaskan membuat banyak orang khususnya wanita ingin membelainya dan menyayanginya. Hal itu yang ingin dituangkan Hefner lewat logo kelinci
Lama-kelamaan gambar kelinci di majalah Playboy memiliki perubahan. Misalnya penambahan gambar tuksedo dan dasi kupu-kupu pada kelinci menjadi sesuatu yang berbeda. Hefner mengatakan saat kelinci yang lucu dan menggemarkan memakai tuksedo, tentu akan banyak lagi orang-orang yang akan menggila-gilainya.
Soal kelinci warna hitam sebagai logo majalah Playboy bisa diartikan sebagai kemewahan yang berkelas. Terkesan sederhana namun tidak menghilangkan kesan mewah. Seiring berjalannya waktu masyarakat pun mulai mengenal logo majalah Playboy adalah kelinci.
Logo kelinci tidak hanya muncul pada sampul majalah saja. Sebab perusahaan mulai melebarkan sayap bisnisnya dengan mengemas produk-produk selain majalah lewat penjualan merchendaise majalah Playboy, seperti kaos, korek api, dan beberapa merchendaise lainnya bergambar kelinci.
Kelinci Lambang Majalah Playboy (Marketeers)
Majalah Playboy juga pernah terbit di Indonesia. Majalah itu pertama kali terbit di bulan April 2006. Sayangnya umur majalah Playboy di Indonesia sangat singkat. Pada Maret 2007 majalah ini tutup lantaran mendapatkan kecaman dan serangan dari banyak pihak karena dianggap melanggar Undang-Undang Pornografi, terutama ormas-ormas Islam yang kerap berdemo di depan kantor majalah itu.
Pada edisi pertama majalah Playboy Indonesia, artis Andhara Early didapuk menjadi cover majalah itu. Saat itu harga satu eksemplar majalah seharga Rp 39 ribu. Kemunculan artis cantik di majalah pria dewasa itu juga mendatangkan pro kontra dari banyak orang. Bahkan ia pun sempat dilaporkan ke polisi karena jadi cover majalah itu.
Kelinci Lambang Majalah Playboy (Tribun Jambi)